JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Anggota DPRD Kota Jambi, Junedi Singarimbun kembali menyinggung soal sikap Pemkot Jambi, dalam hal penanganan polemik warga dengan PT. Sinar Anugerah Sukses (SAS).
Untuk diketahui, PT SAS ini bakal membangun stockpile di kawasan Aurduri, Kelurahan Aur Kenali, Telanaipura, Kota Jambi.
Anggota dari Fraksi PDI Perjuangan Kota Jambi itu menyebut, ada sikap yang berbeda dari Satgas Penanganan Polemik PT SAS yang beberapa waktu lalu telah dibentuk.
Junedi Singarimbun menegaskan, pada zaman pemerintahan Walikota Jambi, Syarif Fasha, sangat jelas ada penolakan terkait rencana pembangunan stockpile batu bara milik PT SAS.
“Kita minta Satgas tetap pada pendirian seperti dahulu,” katanya.
Dirinya berharap, agar Satgas tersebut tidak ikut plin plan terhadap penolakan kala itu.
“Inikan sudah dibentuk pemerintahan sebelumnya. Jangan buang badan dong, harus tegas,” katanya.
Junedi Singarimbun kembali bersuara, menolak rencana pembangunan stockpile milik PT SAS.
Dia menjelaskan, Pemkot Jambi saat ini telah memiliki aturan yang mesti ditegakkan dengan tegas, menyangkut permasalahan PT SAS yang masih bergulir. Harus bersikap tegas.
“Pemerintah (Pemkot Jambi,red) harus tegas. Jangan plin plan,” sebutnya.
Kota Jambi menurut Junedi adalah daerah otonom. Meskipun dijabat Pj Walikota Jambi, tetap Pemkot Jambi harus tegas.
“Kita tidak mau masyarakat menganggap Pj, Pemkot Jambi ini plin plan,” jelasnya.
Ketegasan ini perlu diambil, mengingat akan ada dampak-dampak lingkungan yang terjadi, jika memang stockpile PT SAS tersebut nantinya terwujud.
“Terhadap Intek PDAM khususnya. Nanti masalah baku air tentu akan jadi masalah. Silakan cari tempat lain saja,” tegasnya.
Disinggung soal bahwa, dengan adanya penolakan ini menghambat investasi di Jambi, khususnya Kota Jambi, Junedi mengaku tak setuju.