Viral Honorer Sungai Penuh Tak Lulus PPPK Ngaku Nilai Tinggi, Ongkos Tes ke Jambi Separo Mati ‘Dipinjang'

Senin 25-12-2023,20:41 WIB
Reporter : Hendri Dede Putra
Editor : Dona Piscesika

SUNGAI PENUH, JAMBIEKSPRES.CO.ID – “Pengabdian 13 tahun tidak diperhitungkan, nilai tinggi tidak diperhitungkan,” begitu kata sosok perempuan dengan isak tangis dalam akun facebook Epi Sartika.

Video ini viral di Kota Sungai Penuh pasca pengumuman kelulusan PPPK dilakukan pemerintah setempat.

Honorer ini mengaku ia telah mengabdi selama 13 tahun lamanya namun tak sedikitpun ada pertimbangan untuk bisa memperhatikan honorer sepertinya.

Ia juga penasaran, atas dasar apa sebenarnya seseorang bisa lulus PPPK di Kota Sungai Penuh, karena jika melihat nilai, ada orang yang nilai tes lebih rendah dari nilainya, malah lulus dengan mudah.

Ia pun melontarkan pertanyaan kepada pemerintah. “Aku ndak betanyo kepado pejabat berwenang!,” ujarnya lagi. “Nilai yang tinggi idak kayo luluskan, nilai rendah diloloskan,” lanjutnya.

“Dikato masa honor? aku lah 13 tahun honor, dikato umur? aku lah lebih 35 tahun. Tolong kayo sampaikan, apo dasar yang kayo nilai itu,” tanyanya lagi.

Ongkos ke Jambi Separo Mati ‘Dipinjang’

Apalagi, berangkat untuk tes katanya bukanlah persoalan mudah. “Padahal berangkat ke Jambi separo mati demi ndak tes, ongkos be dipinjang, masa mboh nugut tes,” ujarnya dalam bahasa Kerinci.

Artinya: berangkat ke Jambi separuh mati demi ikut tes, ongkos ke Jambi pun minjam asal bisa ikut tes.

BACA JUGA:Kronologi Biarawati Tewas Gantung Diri Jelang Hari Natal

Penjelasan BKPSDM Sungai Penuh

Protes sana sini terkait hasil pengumuman kelulusan PPPK Sungai Penuh, namun BKPSDM memastikan semua tes dan juga kelulusan telah sesuai dengan aturan yang berlaku.

Kepala BKPSDM Nina Pastian menjelaskan, jika ada pertanyaan, pihaknya siap menampung aspirasi peserta tes PPPK yang tak lulus, atau jika perlu pertanyaan itu akan disampaikan ke Kemendikbud dan BKPSDM siap menjadi fasilitator.

BACA JUGA:Tuntut Keadilan, Peserta Tak Lulus PPPK Kerinci dan Sungai Penuh Ramai-Ramai Bentuk Petisi
 
Pengumuman kelulusan ini, juga diakuinya sudah mengikuti sistem yang diterapkan BKN dan Kemendikbud.

Jika ada sedikit saja kesilapan, misal merubah angka, maka dampaknya akan fatal, bisa langsung ditolak oleh BKN.

BACA JUGA:Sosok Honorer Sungai Penuh yang Viral Usai Nangis Terisak Tak Lulus PPPK

BACA JUGA:Ada Secarik Kertas di Jenazah Mahasiswa yang Meninggal di Bus Bandung-Jambi
 
Selain itu, dampak lainnya jika ada main-main, bisa menghambat keluarnya NIP. Usulan NIP, pihak pemerintah daerah harus menyertakan data, nilai serta banyak bukti lainnya.
 
Kalau ada perbedaan data, NIP terancam tidak keluar, jadi ini benar-benar ikut sistem pusat, katanya lagi. Pemerintah daerah tidak memiliki kapasitas melakukan utak atik angka karena akibatnya malah bisa merugikan semua, lanjut Nina lagi.(hdp/dpc)

BACA JUGA:Resmi! Kelulusan PPPK Nakes, Teknis dan Guru di Sungai Penuh Diumumkan, Berikut Nama-Namanya

BACA JUGA:Mahasiswa Kedokteran Tewas Usai Minum Air Racikan Pemberian Sahabat Masa Kecilnya

Kategori :