BATAM, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Malang nian nasib Tetty Rumondang Harahap, mantan Direktur Utama (Dirut) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padangsidimpuan Sumut.
Hidupnya harus berakhir di tangan suami sendiri, Ahmad Yuda Siregar.
Ahmad Yuda merupakan suami kedua Tetty, ia menikah dengan Yuda dua tahun lalu setelah berpisah secara resmi dengan suami pertamanya Muhammad Darwin Zulhadi.
Sejak menikah dengan Yuda, Tetty yang berusia 60 tahun itu memang memilih tinggal di Batam. Namun naas, nyawa Tetty malah harus melayang di tangan suami sendiri.
Dilansir dari Batam Pos, Kanit Reskrim Polsek Batuaji Ipda Asmir mengatakan kasus ini terjadi di Perumahan Muka Kuning Indah I, kelurahan Buliang, Batuaji, pada Sabtu (4/11/2023).
Alasan Pembunuhan Berubah-rubah
Apa motif ia membunuh istrinya? Pengakuan Yuda kepada polisi berubah-rubah. Pertama ia mengaku membunuh Tetty karena cemburu saat melihat sosok laki-laki keluar dari dapur rumahnya.
Terakhir, ia mengaku nekad menghabisi nyawa istrinya itu karena permintaan uang untuk modal maju sebagai caleg alias calon legislatif di Padang Sidempuan ditolak oleh Tetty.
Hingga saat ini polisi masih mendalami motif pelaku pembunuhan terhadap korban.
Dibunuh Secara Kejam
Yuda membakar istrinya dengan cara yang sangat kejam, berdasar keterangannya kepada penyidik, ia terlebih dahulu memukul Tetty dengan kayu pada bagian leher sebanyak 13 kali, bagian kepala 11 kali, dan wajah 2 kali.
Dalam kondisi tak berdaya, ia kemudian membungkus kepala istrinya itu dengan kantong plastic lalu ditempatkan di kamar tidur.
Ia memang berencana membakar tubuh Tetty menjadi abu, maka di kamar itu ia taruh sekitar 7 tabung gas ukuran 3 kg dan beberapa botol mineral berisi pertalite.
Kemudian ia merangkai kain dan pakaian sepanjang kurang lebih 5 meter untuk menghubungkan tabung gas, botol berisi pertalite dan tubuh Tetty.
Kemudian Yuda menyulut api ke tubuh Tetty namun sayang tabung gas 3 kg tidak meledak, namun sekujur tubuh Tetty hangus terbakar.
Pakai Rambut Palsu Sempat Main Drama
Setelah kejadian itu, Yuda langsung melarikan diri. Dari Batam kemudian ia terbang ke Pekanbaru dengan menyamar menggunakan rambut palsu. Ia berencana hendak ke Jakarta melalui terminal bus Pekanbaru.
Yuda sempat bermain drama, ia menelpon sopirnya untuk mengecek kondisi Tetty di rumah dengan alasan ponsel Tetty tak bisa dihubungi.
Sang sopir kemudian datang ke kediaman, memaanggil Tetty. Karena tak juga bersuara, ia lalu minta tolong kepada tetangga untuk mendobrak pintu rumah.
Karena takut, tetangga lalu melapor ke RT dan minta sama-sama membuka pintu. Namun alangkah kagetnya, setelah pintu dibuka, Tetty ditemukan dalam kondisi terlungkup dalam kondisi mengenaskan.
Yuda Ditangkap di Pekanbaru
Yuda mungkin merasa gerakannya cepat, namun ternyata masih kalah cepat dengan pihak kepolisian, belum sampai ia di Jakarta, masih berada di terminal bus Pekanbaru, Yuda sudah ditangkap.
Sempat hendak melarikan diri, kemudian polisi menghadiahi Yuda dengan timah panas.
BACA JUGA:Lyodra Ginting Korban Tiket Palsu Konser Coldplay, Begini Nasib Tukang Duplikat Tiket Senilai 324 Juta
Ditangkap di Pekanbaru hari Sabtu (11/11/2023) ia kemudian langsung dibawa ke Batam pada hari Minggu (13/11/2023).
“Tim Jatanras Polresta Barelang dan Unit Reskrim Polsek Batuaji bertindak cepat. Pelaku pembunuhan sadis ini berhasil diungkap,” lanjut Wakapolsek Batuaji AKP Herman Kelly.
Tewas di Rumah Baru
Rumah tempat kejadian terbilang baru ditempati Yuda dan Tetty, karena rumah itu baru dibeli sekitar Februari 2023 lalu sempat kosong karena direnovasi.
BACA JUGA:Sosok Aktor Laga Willy Dozan yang Anaknya Viral Gegara Aniaya Pacar
Sebelumnya mereka tinggal di Perumaham Mukakuning Indah. Korban diakui beberapa saksi, lebih sering terlihat sendiri karena mengaku kepada tetangga suaminya bekerja di Jakarta.
Tetty diketahui warga sekitar, juga mengajar sebagai dosen di salah satu perguruan tinggi swasta bidang keperawatan di Batam. Semasa hidup, ia dikenal sebagai sosok yang baik dan ramah kepada tetangga. (*)