JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Nasib apes tak bisa ditolak kafilah Seleksi Tilawatil Qur'an dan Musabaqah Al Hadits (STQH) Nasional asal Provinsi Papua pada Sabtu (4/11) pagi.
Barang milik kafilah provinsi di wilayah Timur Indonesia itu hilang karena pintu kamar hotelnya tak terkunci.
Akhirnya tas jinjing beriisi sejumlah uang milik kafilah wanita asal Papua raib digondol orang yang tak bertanggung jawab memanfaatkan kesempatan.
Tindak lanjutnya, saat ini kerugian materil sudah diselesaikan di internal Kafilah Papua, sementara laporan polisi tetap berlangsung untuk mengejar pelaku dan telah pula diurus surat keterangan penggatian data diri seperti KTP.
Ketua Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Provinsi Jambi, Yudhi Gani mengakui hal tersebut.
Kasus ini terjadi di Grand Hotel kawasan Simpang IV Sipin Kota Jambi selaku tempat penginapan Kafilah Papua selama mengikuti ajang nasional ini.
Kejadian tak mengenakkan itu terjadi pada Sabtu (4/11) pagi atau sesaat para kafilah hendak check out.
"Kronologi dari rekaman CCTV hotel kemarin kejadian pukul 07.15 WIB (Sabtu), Kafilah ada yang keluar tidak menutup rapat pintunya sedangkan satu kafilahnya lagi tidur. Dari cctv diduga pelaku 3 orang, 2 laki laki 1 perempuan. Pihak pendamping rombongan dari Papua malam tadi pukul 23.00 WIB baru memberi tahu dan langsung berkoordinasi dengan pihak hotel serta juga telah dilaporkan ke pihak kepolisian," ungkap Yudhi.
Ditambahkan Yudhi, kafilah asal Papua yang menempati hotel itu berjumlah dua orang. Saat salah satu tamu keluar pintu kamarnya tidak ditutup dan temannya yang tinggal sedang tertidur lelap.
"Dan diduga tamu dari tamu hotel lainnya, bersama temannya lewat di depan kamar. Melihat ada kesempatan mencoba masuk dan mengambil tas jinjing milik korban tapi situasi di-back up rekaman CCTV yang sudah kami serahkan ke Polsek Telanai," katanya.
Atas kejadian itu, kata Yudhi sebenarnya sudah diselesaikan secara internal di pihak kontingen (kafilah) Papua dan juga pihak pendamping dari Biro Perekonomian dan SDA Pemprov.
"Alhamdullilah sudah dimusyawarahkan dan diselesaikan dengan baik serta juga sudah dibuatkan surat keterangan hilang di Polsek Telanai. Koordinator rombongan juga sudah meminta maaf bahkan keputusan rapat internal rombongan juga sudah mengganti sendiri keterangan kehilangan barang/uang terhadap khafilah," katanya.
Untuk laporan kepolisian yang dibuat terkait penggantian data diri. Dimana membutuhkan surat keterangan hilang pengganti keterangan indentitas berupa KTP yang ikut dicuri utk kembali ke Papua. "Serta dari Polsek Telanai juga terus mengejar pelaku agar ditangkap pelakunya agar mempertanggungjawabkan perbuatannya. Yang jelas pelaku ini buka dari petugas hotel," tegasnya.
Dikatakan Yudhi, sebenarnya, kelalaian tamu tidak menjadi tanggung jawab hotel, karena di dalam kamar sudah diperingatkan untuk berhati-hati menaruh barang berharga.
"Sudah diingatkan untuk berhati-hati, tak mungkin petugas selalu stand by di kamar hotel satu persatu, tetapi kalau ada petugas kita yang melihat pintu tak tertutup pasti akan diberitahukan ke tamunya ya," ucapnya.