JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pasca dilantik sebagai Pj Bupati Kerinci oleh Gubernur Jambi Sabtu (4/11), Asraf berjanji dan bertekad tak menonjobkan (dicopot) jabatan Pejabat di Pemkab Kerinci. Ternyata hal itu karena pengalaman pribadinya yang pedih, pernah dibebaskan tugaskan atasannya saat berkarier di Pemkab Kerinci.
Awalnya, Asraf menyatakan dirinya bukanlah orang baru di Kerinci. Ia menyebut mengawali karier dari bawah hingga perlahan naik ke tingkat eselon IV hingga Kepala Dinas dan Kepala Badan. Hingga dirinya sempat dinonjob dan pindah ke Pemprov Jambi. Dan ia bertekad dan berjanji takkan membebaskan tugaskan (nonjob) pejabat.
"Saya pernah merasakan nonjob, makanya saat saya memimpin di Kerinci saya pastikan takkan ada yang di Nonjob di Kerinci. Hanya akan perlombaan bergeser saja penyesuaian," katanya usai pelantikan (4/11) di rumah dinas.
Untuk hari pertama kerjanya di perkantoran Bukit Tengah (Ibukota) Kerinci Asraf menyebut akan segera berkoordinasi dengan stafnya di Pemkab.
Selain itu, Asraf menyatakan ia akan mentaati tugas yang diberikan kepadanya. "Terimakasih saya ucapkan kepada semuanya, pak Gubernur, masyarakat Kerinci dan pemerintah pusat yang telah memilih saya sebagai perpanjangan tangan di Kabupaten Kerinci. Tugas yang paling utama seperti menjaga netralitas ASN saat Pemilu, akan kita koordinasikan dengan seluruh ASN Kerinci dan kita akan mengawal bersama masyarakat Kerinci pelaksanaan Pemilu," ucap Asraf.
"Tugas ini akan kita koordinasikan dengan Forkopimda. Intinya apa tugas yang diberikan kami akan menyelesaikan dengan sebaik mungkin," katanya.
Terkait koordinasi pada pihak terkait yang harus dilakukan jika ada hambatan dalam mengambil kebijakan, Asraf mengatakan akan menyelesaikan terlebih dulu di tingkat Kabupaten. "Jika memang sudah tak bisa baru kita koordinasikan dengan Pemerintahan Provinsi atau juga pusat. Apalagi ini terkait Pilkada, pokoknya akan kita harmonisasi buat senyuman mungkin Forkopimda di Kerinci," ucap Asraf.
Terkait stigma Pilkada di Kerinci yang termasuk daerah rawan, Asraf menyebut sebenarnya pada 2019 tak terjadi lagi kerawanan. Lantaran dirinya berada di Kerinci saat itu. "Sudah tak ada lagi sebetulnya, adanya di Pilkada terdahulu. Untuk ini, kita akan bertanya Pak Adirozal dan Ami Taher, kita meminta ilmu berdiskusi meski tak menjabat lagi," terangnya.
Selanjutnya, terkait pesan Gubernur Al Haris yang menyebut tak ada istilah Pj Bupati dari masyarakat Kerinci Hilir, Tengah dan Mudik, Asraf paham betul. "Jadi saya Penjabat Bupati Kerinci, bukan Kerinci Hilir, Kerinci Tengah dan Kerinci Mudik. Jadi utuh, dan tidak akan kita bedakan akan kita rangkul semua tokohnya. Jika ada perbedaan jelang pemilihan Pj Bupati itu biasa saja, namanya demokrasi tapi setelah pelantikan semua selesai dan menyambut kita semua, " ucapnya. (aan)