JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Aksi boikot yang digemakan melalui berbagai saluran media sosial di penjuru dunia telah berdampak pada saham-saham brand besar yang ikut 'gugur' akibat kehilangan kepercayaan pasar.
Dikutip Jambi Ekspres dari IDX Channel, beberapa perusahaan yang ikut menyumbang untuk Israel atau terkait dengan Israel, langsung terimbas kampanye boikot, sehingga harga sahamnya langsung turun signifikan.
Terlebih lagi Israel makin ke sini makin tiada henti melakukan serangan terhadap warga Gaza Palestina, telah menyebabkan korban tewas dan terluka meningkat tajam, dari anak-anak, perempuan hingga lansia.
Sejak 10 Oktober 2023, kampanye boikot memang santer digemakan para netizen. Dilansir dari Daily News Egypt, Salah satu saham yang terdampak adalah emitem PepsiCo, pada 12 Oktober sempat melorot tajam, penurunan paling rendah sejak November 2021.
Jika sebelumnya harga saham PepsiCo dijual USD164,3 per saham namun 12 Oktober turun menjadi USD157,9 per lembar.
PepsiCo memayungi beberapa produk diantaranya Pepsi, Chipsy, Dunkin’ Donuts, dan lainnya.
Korban Israel lainnya yaitu Walt Disney, sahamnya turun 0,59 persen pada 12 Oktober, mencapai USD83,1 per saham. Walt Disney merupakan payung dari Disney Channel.
Berikutnya ada McDonald's, video yang menunjukkan McDonald's mendukung tentara Israel dengan memberikan mereka ribuan paket makanan ikut memicu sahamnya jadi kian melorot.
BACA JUGA:PM Israel Netanyahu Minta Maaf tapi Bukan ke Warga Gaza
Pernah melorot pada 27 Oktober 2022 lalu, namun kali ini rekor terendah saham McDonald's seakan tiada ampun. Hingga 12 Oktober 2023 melorot hingga USD245,5 per saham.
Meski McDonald's sempat membuat pernyataan bahwa waralaba yang beroperasi di negara-negara Arab tidak ada kaitannya dengan induk mereka McDonald's di Israel, namun tetap tak memberi dampak signifikat terhadap penguatan saham mereka.
Saham KFC juga turun tajam pasca kampanye boikot dimulai. 23 Oktober ini menjadi sesi terendah KFC menjadi USD1,286 per saham pada akhir sesi perdagangan sejak Mei 2023.
Yang juga menangis adalah Starbucks. Saham Starbucks gugur akibat derasnya kampanye boikot terhadap Starbucks.
BACA JUGA:Dikait-kaitkan dengan Israel McDonald’s Indonesia ‘Speak Up’
Saham Starbucks turun menjadi USD91,4 per saham pada 12 Oktober lalu sempat naik lagi USD94 per saham pada 19 Oktober.
Netflix pun ikut terimbas, saham Netflix ajnlok akibat kampanye boikotsehingga menyentuh harga terendah sejak Mei 2023 pada 18 Oktober 2023, mencapai USD346,5 per saham.
BACA JUGA:Asal Mula Kaum Yahudi Hingga Terbentuk Negara Israel dan Menguasai Wilayah Palestina
Saingannya, McDonald’s Corp juga anjlok 0,33 persen. Saham Video on Demand (VoD) Netflix Inc juga terdampak kampanye boikot sehingga terjadi penurunan hingga 1,29 persen. Juga terdampak, Diseny yang sahamnya turun tajam hingga 3,37 persen.
Bagaimana dengan emitem mereka di Indonesia? Dikutip dari IDX Channel, sebagai gambaran, Starbucks dengan emiten PT. MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) anjlok 1.79 persen pada Senin (30/10/2023), sementara KFC dengan emitem PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) ditutup naik 2,68 persen. (*)