PALEMBANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Konektivitas antara kota di Provinsi Sumatera Selatan semakin dekat.
Hal ini menyusul telah diiresmikannya jalan Tol Indralaya-Prabumulih oleh Presiden Joko Widodo pada Kamis (26/10).
Warga di Sumatera Selatan berharap setelah diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), pembanguan jalan Tol Indralaya-Prabumulih berlanjut hingga Muara Enim.
Hal itu diutarakan salah seorang warga Palembang bernama Ronal. Menurutnya, sejak Tol Indrayala-Prabumulih selesai, sekarang waktu tempuh dari Palembang ke Muara Enim hanya sekitar 2 jam dari sebelumnya bisa sekitar 4 jam.
"Harapannya pembangunan jalan tol terus dilanjutkan pembangunannya hingga ke Muara Enim, sehingga dari Palembang ke Muara Enim bisa lebih cepat tidak sampai 2 jam waktu tempuh," ujarnya.
Selain jalan Tol Indralaya-Prabumulih, Presiden Jokowi juga meresmikan Flyover Patih Galung sepanjang 382 meter. Kedua infrastruktur konektivitas ini penting untuk meningkatkan ekonomi Sumatera Bagian Selatan.
Kehadiran Jalan Tol Indralaya-Palembang dan Flyover Patih Galung sangat membantunya dalam mempercepat waktu tempuh dari Palembang ke Muara Enim.
"Saya kantor di Muara Enim jadi sering pulang pergi dari Palembang. Sebelum ada Flyover Patih Galung sering macet apalagi kalau Kereta Api Batu Bara lewat, antrian kemacetan bisa sampai setengah jam bahkan terkadang hingga satu jam, sekarang alhamdulillah tidak ada kemacetan lagi di jalur kereta apinya," kata Ronal, warga Palembang yang berprofesi sebagai driver .
Sementara itu, Presiden Jokowi mengatakan, jalan tol Indralaya-Prabumulih merupakan bagian dari Jalan Tol Trans Sumatera di Sumatera Selatan (Sumsel).
Jalan tol ini yang akan meningkatkan mobilitas barang dan jasa, sehingga memacu pertumbuhan ekonomi untuk daya saing bangsa Indonesia semakin baik.
"Saya berikan contoh tadi malam saya bertemu para tokoh masyarakat dan agama. Mereka menyampaikan, jika dulu dari Palembang ke Lampung memakan waktu 10 sampai 12 jam, sekarang 3,5 jam sudah bisa sampai," kata Presiden Jokowi.
Menurut Presiden, hal ini menandakan perubahan kecepatan yang luar biasa. Tetapi capaian tersebut disampaikan Presiden Jokowi masih jauh jika dibandingkan negara lain seperti Republik Rakyat Tiongkok yang sudah mempunyai jalan tol dengan panjang sekitar 280 ribu km.
"Betapa masih jauhnya daya saing kita, itu yang ingin kita kejar, stok infrastuktur terus harus ditingkatkan," kata Presiden.
Dikatakan Presiden, pembangunan Jalan Tol Simpang Indralaya - Prabumulih senilai Rp13.1 triliun sejak 2018 bukan hal yang mudah, sebab memiliki kesulitan yang cukup besar dari segi medan.
"Tetapi manfaat bagi negara dan bagi rakyat akan sangat luar biasa kalau kita bisa menaikkan produktivitas. Artinya bahwa jalan tol ini harus disambung ke kawasan pertanian, wisata, perkebunan, industri," kata Presiden.