Alamak! Israel Kecolongan Lagi, Kali Ini Dikerjain Hacker Pasang Iklan Pro Hamas di Billboard Tel Aviv

Jumat 13-10-2023,23:00 WIB
Reporter : Dona Piscesika
Editor : Dona Piscesika

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Alamak! Sial betul Israel dalam minggu ini, setelah kecolongan digempur 5.000 roket oleh kelompok bersenjata Hamas Sabtu (7/10/2023) lalu, kini Israel kecolongan lagi karena dikerjain hacker yang menguasai billboard di Tel Aviv Israel dengan memasang iklan pro hamas.

Hacker atau peretas itu sukses mengakses dua papan iklan pintar alias dua billbioard di Israel. Kemudian papan iklan berbentuk screen LED itu berhasil menampilkan konten pro-Hamas, meski secara singkat.

Dikutip Jambi Ekspres dari Tech Times, dua papan billboards  itu menampilkan sebuah rekaman video tema anti-Israel dan pro-Hamas. Billbioards itu berhasil dikuasi hacker selama beberapa menit pada hari Kamis kemarin (12/10/2023).

Dalam rekaman yang ditayangkan, tampak pula bendera Israel diserang. “Dan rekaman dari Gaza, hal-hal seperti itulah," ujar Eilon Rosman, CEO CTV Media Israel, perusahaan pemilik kedua baliho tersebut.

Peretasan itu terjadi beberapa menit setelah perusahaan CTV Media Israel membuka jaringan. “Mereka pasti langsung menembusnya pada saat itu juga,” lanjut Rosman kepada Geektime, seperti dilansir Tech Times dari CNBC.

Sementara itu, media Global Business Line melaporkan, sebagian besar ancaman dunia maya yang dilihat oleh Test Level sejak hari Sabtu, terlihat ada aktivitas perusakan situs web atau serangan penolakan layanan (DDoS) yang dicairkan untuk jangka waktu sementara.

Test Level juga mendeteksi kelompok hacker ini di halaman Telegram Israel. Terlihat lebih dari 40 kelompok berusaha mencoba melakukan serangan siber.

“Orang-orang ini mengancam, sekarang tidak hanya mengeksekusi. Insentifnya lebih pada menciptakan ketakutan dan ketidaknyamanan, sekarang tidak terlalu besar pada menciptakan rasa sakit yang diperlukan.” Ujar Gil Messing, kepala staf perusahaan keamanan siber Israel.

Serangan siber terbesar sejauh ini juga telah menyebabkan Fakultas Tutorial Ono ditutup ke Tel Aviv, kata Messing.
 
Pada hari Senin kemarin, kelompok peretas yang mengaku dari Yordania telah pula melanggar rencana sekolah swasta dan menerbitkan sekitar 250.000 catatan pekerja, mahasiswa, mahasiswa primitif, dan banyak lagi di Telegram.

Sekolah kemudian harus mengambil alih kembali programnya secara offline. (*)

Kategori :