Dikutip dari instagram milik pertamina, berikut faktor penyebab harga bbm fluktuatif, Harga Minyak dunia, Nilai tukar rupiah,Biaya mengangkut minyak mentah, Biaya pengolahan/kilang, Biaya penyimpanan BBM, Biaya distribusi, Tarif pajak PPN dan Pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) yang ditentukan pemda besarannya 5-10 persen sertaMargin badan usaha (maks 10 persen dari harga dasar).
"Harga BBM pertamina mempertimbangkan berbagai aspek diantaranya minyak mentah, publikasi MOPS, kurs, agar tetap dapat menjamin keberlangsungan penyedia dan penyaluran BBM hingga ke seluruh pelosok tanah air, "ujar Irto Ginting, Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga.
Hal yang sama diungkapkan Anggota BPH Migas Basuki Trikora Putra. Menurut alumni Teknik Mesin Universitas Trisakti ini ada banyak variabel yang menentukan harga BBM, termasuk BBM nonsubsidi atau non-oublic service obligation.
''Di antaranya harga minyak dunia, rata-rata harga Publikasi Produk (MOPS) yang terbit setiap hari untuk jangka waktu/periode tertentu,"ujarnya seperti dikutip dari instragram Pertamina.
Apa itu MOPS? MOPS atau Mean of Platts Singapore adalah penilaian produk untuk trading minyak di kawasan asia yang dibuat oleh platts, anak perusahaan McGrow Hill. Istilah MOPS selama ini dikenal di Indonesia dengan Mid Oil Platts Singapore dijadikan patokan harga BBM di Indonesia berdasarkan Perpres No.55 tahun 2005.
Sementara itu 1 hari menjelang akhir September 2023, Pertamina menaikan harga BBM. Pada 1 September 2023 hingga hari ini (29/9), Pertamina menaikkan 5 jenis BBM.
5 jenis BBM non subsidi yang dinaikkan Pertamina Persero adalah Dexlite atau CN 51, Pertamina Dex (Pertadex) atau CN 53, Pertamax atau RON 92, Pertamax Turbo atau RON 98 serta Pertamax Green 95.
Harga BBM Pertamax atau RON 92 naik Rp 800 per liter dari harga Rp 12.500 per liter menjadi Rp 13.300 per liter.
Sedangkan harga Pertamax Turbo naik Rp 1.500 per liter menjadi Rp 15.900 per liter dari harga sebelumnya Rp 14.400 per liter.
Harga Pertamax Green 95 naik Rp 1.500 per liter dari harga sebelumnya Rp 13.500 per liter menjadi Rp 15.000 per liter.
Sementara harga BBM Pertamina Dex atau Pertadex naik Rp 2.550 per liter dari sebelumnya Rp 14.350 per liter menjadi Rp 16.900 per liter.
Kemudian harga BBM Dexlite juga naik Rp 2.400 per liter menjadi Rp 16.350 per liter dari harga sebelumnya Rp 13.950 per liter.
Untuk harga BBM subsidi masih tetap sama. Harga Pertlite tetap Rp 10.000 per liter dan harga solar Rp 6.800 per liter.
''PT Pertamina (Persero) melakukan penyesuaian harga bahan bakar minyak (BBM) Umum dalam rangka mengimplementasikan Keputusan Menteri (Kepmen) ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022 sebagai perubahan atas Kepmen No. 62 K/12/MEM/2020 tentang Formula Harga Dasar Dalam Perhitungan Harga Jual Eceran Jenis Bahan Bakar Minyak Umum Jenis Bensin dan Minyak Solar yang Disalurkan Melalui Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum."demikian pengumuman di website Pertamina Persero dikutip Jambi Ekspres Kamis (31/08).
Tak hanya Pertamina Persero, penyedia BBM swasta seperti PT Shell Indonesia, PT Vivo Energy Indonesia dan PT British Petroleum (BPP)-AKR juga menaikka harga BBM.
PT Shell Indonesia misalnya, terhitung mulai 1 September 2023 menaikkan 5 jenis BBM.