JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Dibeberapa wilayah di Provinsi Jambi perkebunan sawit milik petani sudah tidak lagi produktif karena usianya yang memang sudah tua.
Untuk itu diperlukan replanting sawit. Bank Jambi pun dalam peningkatan ekonomi masyarakat, khususnya bagi petani sawit, telah menggelontorkan dana sebesar Rp 277 miliar lebih.
Dana tersebut memang diperuntukkan bagi petani sawit di Provinsi Jambi yang akan melakukan replanting. Bantuan dana peremajaan kelapa sawit dari Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) sebesar Rp 227 miliar, telah disalurkan dari tahun 2018 hingga 2023.
Plt Direktur Utama Bank Jambi, H. Khairul Suhairi S.E.,M.M dikonfirmasi belum lama ini mengatakan, Bank Jambi sebagai bank yang ditunjuk untuk menyalurkan dana peremajaan kelapa sawit kepada petani di Provinsi Jambi. Total terdapat seluas 8.000 lebih hektar yang disalurkan kepada petani kelapa sawit di seluruh Kabupaten di Provinsi Jambi.
"Sudah merata kami salurkan kepada petani sawit di Provinsi Jambi," ujar Plt Dirut Bank Jambi, H. Khairul Suhairi, S.E.,M.M.
Bantuan dana replanting tersebut diberikan kepada petani plasma dan murni merupakan bantuan BPDPKS dan bukan pembiayaan. Program bantuan peremajaan kelapa sawit masih akan bergulir yang ditujukan kepada petani kelapa sawit yang tanamannya sudah tidak produktif lagi.
"Bank Jambi juga memiliki program fasilitas kredit investasi bagi petani kelapa sawit. Program ini sudah tersedia tapi masih memerlukan sosialisasi kepada para petani kelapa sawit untuk memanfaatkan fasilitas kredit ini," jelasnya.
Pihaknya pun sebenarnya telah menyiapkam program serupa, yang memang untuk menambah dana bantuan peremajaan sawit dari BPDPKS itu karena tentu tidak semuanya bisa tercover.
"Namun untuk produk tersebut, masih membutuhkan sosialisasi kepada petani kelapa sawit," tandasnya.(*)