Ratusan Hektare Lahan Pertanian di Jambi Mulai Kekeringan, Berikut Rinciannya

Sabtu 02-09-2023,20:36 WIB
Editor : Setya Novanto

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Bencana kekeringan mulai dirasakan petani di Jambi. Lahan pertanian di beberapa daerah mulai mengalami kekeringan. Di Kerinci 45 hektar, Sungai Penuh 30 ha, Batanghari 60 Ha.

Di beberapa daerah lain, Tebo, Bungo, Sarolangun, Tanjabbar, Tanjabtim, belum ada lahan pertanian yang terdampak kekeringan. Namun hasil panen para petani menurun karena dampak kemarau.

Rumusdar, Kepala Dinas Pertanian dan Hortikultura Provinsi Jambi mengaku belum menerima rekapan dari kabupaten/kota terkait lahan pertanian yang terdampak kekeringan. “Kita sudah minta,” akunya (1/9) kemarin.

Diakui Rumusdar, memang ada lahan pertanian yang terdampak kekeringan tapi belum ada yang mengalami puso atau gagal panen. “Kita pantau terus (belum ada gagal panen),” tegasnya. Jika ada yang gagal panen atau puso akan diberikan bantuan. “Tapi dibuktikan dengan surat dari penyuluh, termasuk dari kepala desa,” katanya lagi.

Meski cuaca panas, masih ada petani yang panen. “Memang kondisi panen musim ini tidak sebagus pada Oktober lalu. Lumayanlah hasilnyo. Menurun, tapi tidak drastis karena di Jambi masih ada hujan sekali-sekali,” aku Rumusdar.

Di tempat terpisah, Kepala Bidang Tanaman Pangan Dinas Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Batanghari, Roma Uliana, mengatakan, dari 526 hektar luas lahan pertanian padi di wilayah Kabupaten Batanghari, 60 hektare terdampak kekeringan. Rinciannya, di Kecamatan Batin XXIV 8 ha, Mersam 2 ha, Kecamatan Maro Sebo Ulu 32 ha dan Kecamatan Muara Tembesi 18 ha.

“Data itu periode 18 Agustus, awal bulan berubah lagi, karena sekarang sudah ada turun hujan, bisa jadi lahan yang kekeringan berkurang,” aku Roma Uliana.

Sementara itu, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHB) Kabupaten Bungo memastikan sekitar 4.500 hektar lahan pertanian di Kabupaten Bungo belum terdampak kekeringan.

“Memang sempat ada beberapa lahan persawahan yang tanahnya mulai pecah-pecah. Tapi sekarang sudah normal lagi karena hujan cukup sering mengguyur daerah kita,” ungkap Kepala Dinas TPHB Bungo, M. Hasbi, melalui Kabid Pertanian, A. Madjd.

Lebih lanjut Majid menyampaikan, untuk lahan pertanian di Bungo saat ini berlangsung beberapa musim.

“Ada yang baru tanam, ada yang sedang dalam pemulihan, ada yang panen hingga yang siap panen. Tapi secara keseluruhan lahan pertanian kita belum terdampak kekeringan,” tandasnya.

Begitu juga di Tanjungjabung Barat. Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura H. Zainuddin menyatakan tidak ada lahan kekeringan di Kabupaten Tanjung Jabung Barat. Karena petani yang ada di Tanjung Jabung Barat menanam padi saat musim hujan.

“Kalau di Tanjab Barat tidak ada kekeringan karena petani menanam padi pada saat musim hujan kalau saat ini sudah selesai panen,” akunya.

Kalaupun ada yang melakukan tanam padi dua kali dalam satu tahun itu ada di desa Sri Agung Kecamatan Batang Asam. Namun di sana sistem airnya sangat baik jadi tidak ada kekeringan untuk persawahan.

Di Kabupaten Tanjabtim pun demikian. Belum terdampak dari siklus El Nino 4 tahunan itu. Belum ada laporan mengenai kekeringan lahan.

Kategori :