PADANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Tol Padang-Pekanbaru banyak dilirik investor asing, tak hanya Jepang ternyata China juga pernah naksir dan juga mau dengan Tol Padang-Pekanbaru.
Ketertarikan China dalam pembangunan Tol Padang-Pekanbaru ini pernah pula disampaikan Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Arie Setyadi Moerwanto.
Kata Arie, China pernah menyampaikan keinginannya untuk mendanai proyek Tol Padang-Sicincin setelah pemerintah telah lebih dulu menawarkan kerjasama dengan Jepang melalui Japan International Cooperation Agency (JICA).
JICA adalah sebuah lembaga yang didirikan pemerintah Jepang untuk membantu proyek pembangunan di negara-negara berkembang, salah satunya Indonesia.
Arie waktu itu juga mengklaim ada banyak negara lain yang juga tertarik mengerjakan Tol Padang-Sicincin ini.
Mengapa begitu banyak investor asing melirik Tol Padang-Sicincin? Ternyata salah satu alasannya adalah karena tol ini memiliki terowongan.
Jepang dan China dan negara-negara lain, begitu tertarik ikut terlibat membangun terowongan di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ini karena secara bisnis membangun terowongan sudah bisa dipastikan akan menguntungkan apalagi mereka memiliki peralatan dan teknologi untuk itu.
Jepang sendiri mengerjakan Tol Padang-Pekanbaru bukanlah pada bagian yang tidak ada terowongan.
Nyatanya, dari total panjang ruas 254 km, Jepang menyatakan hanya akan terlibat pada ruas yang ada terowongannya saja yaitu pada Seksi 4 Payakumbuh–Pangkalan.
Tol Padang-Sicincin terdiri dari 6 seksi, yaitu Seksi 1 Padang–Sicincin, Seksi 2 Sicincin–Bukittinggi, Seksi 3 Bukittinggi–Payakumbuh, Seksi 4 Payakumbuh–Pangkalan, Seksi 5 Pangkalan–Bangkinang dan Seksi 6 Bangkinang–Pekanbaru yang telah lebih dulu beroperasi.
Terowongan Tol Padang-Pekanbaru yang ada terowongan dibangun mengarah ke perbatasan Provinsi Riau.
BACA JUGA:Setelah 81 Tahun Jepang Datang Lagi ke Sumbar, Tujuannya Sama: Menggali Terowongan, Bedanya..
Meski belum melakukan penandatanganan kontrak secara resmi, pihak Jepang yang diwakili JICA sudah turun dan bertemu dengan pemerintah Sumbar.
JICA telah datang ke Sumatera Barat pada Senin (10/7). Senior Representatif JICA Perwakilan Indonesia, Shigeo Honzu telah melakukan kunjungan dan melakukan pertemuan dengan Safaruddin Datuk Bandaro Rajo, Bupati Limapuluh Kota di Kantor Bupati.
Jepang mengungkapkan rencananya akan ikut berinvetasi untuk pembangunan Tol Padang-Sicincin. Jepang jugalah yang nanti akan menggali terowongan Tol Sumbar di sekitar wilayah Payakumbuh.
Terowongan yang akan digali Jepang untuk ruas JTTS Sumbar ini panjangnya mencapai 8,95 km dengan nilai investasi Rp9 Triliun.
BACA JUGA:Amboi.. Pesona Kecantikan Tol Padang-Sicincin Mulai Tersingkap
Shigeo Honzu wakil JICA yang hadir dalam pertemuan dengan pemerintah daerah di Sumbar mengatakan, pihak JICA sengaja datang langsung ke Limapuluh Kota untuk menyampaikan persiapan pembangunan Tol Padang-Pekanbaru seksi Tol Payakumbuh-Pangkalan.
“Setelah empat tahun tertunda, saat ini langkahnya baru persiapan, sekaligus mengkaji sejumlah aspek,” ujar Shigeo Honzu dikutip Jambi Ekspres dari Padang Ekspres.
Aspek yang akan dikaji pihak JICA salah satunya adalah aspek lingkungan pada tol Payakumbuh-Pangkalan khususnya pada Paket 2 dan Paket 3 yang rencananya akan dibangun JICA. Paket 2 dan Paket 3 ini melintasi wilayah Sarilamak-Pangkalan sepanjang 41 Km.
BACA JUGA:Digali Pakai Bor Raksasa, Terowongan Tol Sumbar Adopsi Teknologi Canggih Mirip MRT Jakarta
Kehadiran tim JICA di Limapuliuh Kota ini ikut dihadiri oleh Kepala Balai Prasarana Jalan Provinsi Sumbar Thabrani dan tim Kementerian PUPR lainnya. Hadir pula Asisten Ekbang Eki H. Purnama, Kepala Bapelitbang Gusdian Laora, Kepala Dinas PUPR Rilza Hanif, Kepala Badan Kesbang Linmas Joni Amir dan pejabat lainnya.
Tim Jepang ini berkunjung selama dua hari, selain melakukan rapat kesiapan pembangunan jalan tol Padang-Pekanbaru seksi Payakumbuh-Pangkalan, mereka juga berkunjungan ke lapangan, melihat lokasi tol dan lokasi terowongan.
Kini, Jepang siap-siap membuat sejarah baru di tanah Sumbar. jika 81 tahun silam dulu Jepang membuat terowongan untuk tujuan pertahanan perang, kini Jepang akan membuat terowongan di Sumbar untuk tujuan cuan. (dpc)