JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Dosen Universitas Adiwangsa Jambi (UNAJA) melaksanakan program pengabdian masyarakat, bersama kelompok Kerja Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB) Desa Petajen, Kabupaten Batanghari. Kegiatan yang berjudul “Pembuatan Produk Bergizi Cegah Stunting Berbasis Kearifan Lokal Dan Tanaman Toga Di Desa Petajen, Kabupaten Batanghari” ini, berhasil memenangkan hibah pendanaan dari DRPM RI tahun 2023. Program pengabdian masyarakat tersebut di ketuai oleh Liani Styarsih, S.Gz yang juga merupakan dosen program studi S1 Gizi UNAJA, beranggotakan Faradina Aghadiati, S.Gz., M.Gz & M.Gz Apt. Septa Pratama., S.Farm., M.Sc.T.H. Kolaborasi lintas jurusan ini diharapkan mampu memberikan dampak yang optimal pada penurunan angka stunting di desa petajen.
Tyas, sapaan akrab ketua program ini menjelaskan, bahwa pengabdian masyarakat ini dilaksanakan dengan kolaborasi dari berbagai pihak, mulai dari desa, kecamatan, dan juga BKKBN.
"Tempat pelaksanaan program ini dipilih karena desa petajen merupakan lokus stunting di Kabupaten batanghari, dimana angka stunting cukup tinggi di desa petajen. Kemudian kegiatan ini juga melibatkan mahasiswa agar mereka belajar untuk penerapan ilmu di luar kampus" jelas Tyas Selasa (22/8) lalu.
Sementara, Septa Pratama., S.Farm., M.Sc.T.H menambahkan, bahwa Program Pengabdian ini dilaksanakan selama 6 bulan terhitung dari bulan Juli sampai dengan Desember 2023 mendatang. Beberapa Kegiatan yang telah dilakukan antara lain yaitu FGD Bersama mitra terkait rencana program, mendata kader, dan melakukan penyuluhan terkait stunting serta pelatihan Teknik komunikasi perubahan prilaku penurunan stunting.
“Kegiatan penyuluhan dihadiri oleh anggota kelompok dan juga pemangku kepentingan seperti ketua RT, Kades dan ketua BPD. Kegiatan ini juga bekerjasama dengan BKKBN Provinsi jambi,” urai Apt. Septa.
“Sebelum penyampaian materi, peserta diminta untuk mengerjakan soal pre-test, yang gunanya untuk mengukur pengetahuan dan pemahaman peserta tentang desa wisata. Yang kemudian setelah workshop peserta diminta untuk mengisi soal post test untuk mengetahui peningkatan pengetahuan dari peserta,” tambah Apt. Septa
Ketua Pokja Kampung KB Petajen, Eni menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat, karena selama ini para kader di desa petajen tidak pernah mendapatkan pelatihan terkait stunting dan Teknik komunikasi secara mendalam, sehingga peran kader dalam menurunkan stunting masih belum terlihat.
“Kegiatan ini sangat mampu menghidupkan Kembali peran kader yang selama ini masih kurang efektif, dengan adanya pelatihan teknik komunikasi untuk perubahan prilaku yang diberikan tentunya akan semakin mudah menghadapi keluarga stunting yang masih tertutup dan enggan terbuka,” tegas Eni.
Setelah kegiatan ini, pihaknya akan melanjutkan program dengan melakukan pelatihan pembuatan produk bergizi dari olah ikan dan sayuran.
"Salah satu contohnya yaitu chips kombinasi dagiang lele dan sayuran,” tambah Agha, S.Gz.,M.Gz salah satu anggota program yang juga merupakan pakar gizi .
Tidak hanya makanan, nantinya juga akan dikembangkan produk yang memanfaatkan herbal tanaman toga seperti teh daun kelor yang mampu meningkatkan kadar hemoglobin para remaja dan permen temulawak.
"Produk ini nantinya untuk meningkatkan nafsu makan anak,” tutup Apt. Septa, M.Sc.T.H yang juga merupakan dosen bidang Farmakologi Herbal ini. (*)