Tinjau ke Lapangan, Dewan Tolak Rencana Stockpile Batu Bara di Aurduri

Senin 07-08-2023,15:26 WIB
Reporter : M Hafizh Alatas
Editor : Setya Novanto

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Komisi III DPRD Kota Jambi turun kelapangan melihat lokasi bakal dijadikan stockpile batu bara di kawasan Aurduri, Kelurahan Aur Kenali, Kecamatan Telanaipura Kota Jambi, Senin siang (7/8).

Para wakil rakyat dari komisi III itu melihat langsung kondisi lahan yang sudah dibersihkan oleh PT Sinar Anigerah Sukses (PT SAS) tersebut.

Anggota Komisi III DPRD Kota Jambi M Nasir mengatakan, merespon dari keluhan masyarakat yang menolak dibangunnya stockpil pada kawasan tersebut, pihaknya langsung turun kelapangan.

"Kita akan tindaklanjuti ini, karena ini berkaitan dengan masyarakat," kata Nasir diamini ketua dan anggota komisi III yang turut turun kelapangan, Senin (7/8).

Kata dia, apabila usaha yang berdiri tersebut menganggu kepentingan hajat hidup masyarakat, maka pihaknya akan memperjuangkan hak masyarakat.

"Mudah-mudahan bisa menemukan solusi yang baik bagi masyarakat dan pelaku usaha," ujarnya.

Lanjut Nasir dari hasil tinjauan lapangan tersebut, pihaknya akan melakukan kajian  yang selanjuti dijadikan rekomendasi untuk disampaikan pada Pemerintah Kota Jambi dan Pemerintah Provinsi Jambi.

"Kita akan mengundang kelompok masyarakat yang menolak rencana pembangunan stockpile ini," sebutnya.

"Kalau berdampak tidak baik pada masyarakat, maka kita kesampingkan dulu usaha ini," ungkapnya.

Dijelaskan Nasir, setiap izin itu memiliki klausul, jika berdampak tidak baik pada masyarakat, maka izin tersebut perlu ditinjau kembali.

"Ini dampaknya besar, debu batu bara nya ke lingkungan masyarakat. Mungkin satu dua bulan belum teras, jika sudah bertahun maka dampaknya terlihat. Ini yang perlu kita pertimbangkan," katanya.

"Pada intinya izin itu untuk mengatur aktivitas dilingkungan untuk lebih baik," katanya.

Ditambahkan Anggota Komisi III lainnya, Kurniawansyah, pada lokasi tersebut terlihat jelas ada aliran anak sungai yang sudah tertutup, padahal aliran air tersebut diharapkan masyarakat petani yang ada disekitar lahan tersebut sebagai sumber air pertanian.

"Ini artinya mematikan lahan pertanian kita. Pada intinya kita sangat menolak keberadaan stockpil batu bara dikawasan tersebut," katanya. (hfz)

Kategori :