Demo Pegasus, Lumiere, Beerhouse dan Antrix, ARPKH Minta Ditutup

Kamis 03-08-2023,16:06 WIB
Editor : Setya Novanto

MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Sejumlah tempat hiburan malam yang diduga beredar bebas minuman beralkohol di wilayah Bungo mendapatkan penolakan dari sejumlah pemuda.

Mengatasnamakan Aliansi Rakyat Peduli Keadilan dan Hukum (ARPKH), pendemo meminta sejumlah tempat hiburan malam berkedok Resto & Lounge seperti, Pegasus, Lumiere, Beerhouse dan Antrix agar ditutup.

Awalnya massa melakukan aksi demo didepan Pegasus yang beralamat jalan Prof. Moh. Yamin, Kalurahan Bungo Barat, kecamatan Pasar Muara Bungo. Rencanaya Kamis malam ini tempat ini akan menggelar launching.

Peserta demo berorasi secara bergiliran didepan Pegasus. Massa juga membakar ban didepan bangunan dan petugas yang mengawal jalannya aksi demo itu. Asap hitampun mengepul di lokasi bangunan yang berada di jantung kota Muara Bungo itu.

Koordinator aksi Muhammad Daniel, dalam orasinya meminta Pemerintah Daerah (Pemda) kabupaten Bungo untuk mengambil tindakan tegas untuk melarang pembukaan tempat hiburan malam itu.

Menurut pendemo, jika berdirinya Pegasus ini akan berdampak besar dengan masa depan generasi muda.

”Pegasus, Lumiere, Beerhouse dan Antrix ini merupakan budaya barat dan sama sekali tidak pantas berada di kabupaten Bungo yang kental serta menjunjung tinggi budaya keislaman, sopan santun yang turun temurun dari nenek moyang kita,” ungkap pendemo.

Mereka juga meminta kepada Bupati Bungo H. Mashuri bertindak tegas, agar tempat hiburan malam yang mengundang maksiat ini tidak diberikan kesempatan untuk dibuka.

“Kami minta kepada Bupati Bungo dan dinas Perizinan segera tutup tempat-tempat maksiat di Kabupaten Bungo ini seperti Pegasus, Lumiere, Beerhouse dan Antrix serta tempat maksiat lainnya,” teriak pendemo.

Mereka juga mengancam bila pihak Pegasus tetap nekat untuk buka, maka mereka akan menghadirkan massa yang lebih banyak lagi.

Pantauan di lapangan, karena tidak berhasil bertemu dengan pengelola Pegasus, pendemo akhirnya bertolak menuju Lumiere.

Disini pendemo juga mengungkapkan hal yang sama. Mereka menganggap tulisan Restaurant & Lounge hanyalah kedok belaka.

Lebih daripada itu, di bangunan lantai atasnya adalah tempat dugem para anak muda yang membuat beredar bebas minuman beralkohol dengan berbagai jenis.

Setelahnya massa bertolak ke Kantor Bupati Bungo. Setelah beberapa saat melakukan orasi, mereka akhirnya ditemui oleh pejabat Pemda Bungo, seperti Asisten I Zulfadli dan Kepala Dinas Perizinan, Safrizal.

Dalam pernyataan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Bungo, Safrizal bahwa, izin yang mereka keluarkan hanya sebatas tempat Karaoke dan Resto/Cafe.

Kategori :