Selain itu, Ibnu menyatakan pihaknya menyiapkan lima strategi percepatan untuk pembangunan jalan tol Jambi. Yang pertama dengan segera melakukan review desain atau mencari solusi penaganan tanah lunak dengan menggunakan geoteknik khusus dengan mencoba pile slab.
Lalu strategi selanjutnya, dalam konstruksi akan mengimplementasikan digital konstruksi. “Nantinya mulai tahapan persiapan pemadatan hingga sampai finishing kita menggunakan digital konstruksi. Seperti nanti untuk alat penghamparan rigid menggunakan alat yang secara teknologi akan mengunci berdasarkan GPS, jadi harapannya ketebalan jalan akan rata,” ucapnya.
Selanjutnya strategi ketiga, untuk penanganan lapangan resource management planning. “Dari panjang 15 Km ini kita sudah inventaris akses jalan yang bisa masuk ke lokasi pekerjaan. Dalam ini kita bagi menjadi tiga zona, yang nantinya mempunyai penanggung jawab masing-masing,” akunya.
Kemudian disiapkan juga pendampingan tim teknis dari intern penyedia jasa maupun Kementerian PUPR untuk menjaga mutu terjaga dari awal hingga akhir.
Strategi percepatan terakhir, yakni projek manajemen informasi sistem. Dengan dashboard ini bisa dimonitor progress pekerjaan hingga ada video pekerjaan yang bisa dipantau melalui cctv. “Kita sudah menggunakan teknologi untuk mempercepat pelaksanaan di lapangan,” ucapnya.
Adapun Jalan tol yang ditargetkan selesai di Jambi pada 2024 hanya pada seksi 3 Bayung Lencir - Tempino dengan panjang 15 Kilometer.
Adapun alokasi dana sesuai pagu yang dibutuhkan untuk pembangunan ruas tol Jambi Seksi 3 Bayung Lencir - Tempino adalah Rp 2,83 Triliun. Karena dibangun dengan sistem multi years, pada tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp 1,5 Triliun. (*)