Progres Jalan Tol
Progres pekerjaan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang melewati Jambi sudah dimulai.
Pada tahap awal untuk ruas yang dinamakan Bayung Lencir - Tempino Seksi 3 sepanjang total 15 Kilometer (Km) ini sudah dilakukan pembukaan lahan atau land clearing sebanyak 5,1 Km. Alat-alat berat pihak kontraktor jalan tol Hutama Karya (HK) juga telah tampak melakukan pembersihan di lokasi.
Hal ini diakui oleh Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Pembangunan Jalan Tol Bayung Lencir-Tempino Seksi 3 Arif Budiarto. “Sudah land clearing sepanjang 5,1 kilometer,” ujar Arif kepada Jambi Ekspres (20/6/2023).
Ia merincikan, daerah yang sudah dilakukan land clearing berada di desa Muaro Sebapo 2,7 km. Sedangkan sisanya yang sudah ada di desa Sungai Landai sebanyak 2,4 Kilometer.
Dikatakannya, pembukaan lahan kebanyakan merupakan yang sebelumnya berbentuk kebun. “Kebanyakan kebun, dan rumah ada beberapa namun tak banyak,” sebutnya.
Terkait pekerjaan fisik untuk menangani tanah lunak (gambut) di tol Jambi, Arif mengatakan juga sudah berprogres dan sudah ada beberapa pilihan.
“Sudah ada beberapa alternatif, akan dibahas lebih lanjut dengan direktorat jalan bebas hambatan (Kementerian PUPR),” katanya.
Sementara itu Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setda Provinsi Jambi Raden Najmi juga mengakui proses pengerjaan Tol Jambi Batas Betung telah berlangsung. “Semua jalur sudah dibebaskan, dan jalur itu saat ini dibersihkan. Dan pihak yang menangani jalan tol tinggal melihat konstruksi untuk menangani masalah gambut dan biasa bagaimana, akan ada penilaian tersendiri nantinya,” ucap Raden.
Sebelumnya, Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Jambi Ibnu Kurniawan kepada Jambi Ekspres menyatakan, untuk Pembangunan fisik Jalan Tol yang melintasi Jambi tepatnya pada seksi 3 Bayung Lencir Tempino yang telah terkontrak, akan dimulai pada bulan Juli mendatang.
Saat ini belum dimulai lantaran, pihak penyedia jasa dan Kementerian PUPR tengah mencari skema untuk menangani bermacam bentuk tanah lunak di Jambi, seperti gambut, rawa hingga bekas kebun sawit.
Dengan metode yang tepat itu diharapkan jalan tol perdana yang melintasi Jambi sepanjang 15 Kilometer itu bisa selesai tepat waktu pada 2024.
“Tantangannya saat ini ada tanah yang perlu penanganan khusus. Untuk itu saya tugaskan ke penyedia jasa (Hutama Karya) dan PPK (BPJN) untuk berkoordinasi untuk mencari alternatif pekerjaan. Ini yang kita cari, apakah ada metode kerja yang lebih cepat daripada yang sudah ada dalam desain,” ujarnya kepada Jambi Ekspres .
Ibnu menyebut, untuk tanah yang memerlukan penanganan khusus ada sebanyak 3,3 Kilometer. Dari total luas tol seksi ini sepanjang 15 Kilometer yang melintasi batas betung hingga Tempino ini. “Adapun tanah yang butuh penanganan khusus sekitar 3.300-an meter atau 3,3 kilometer,” tegasnya.
Untuk itu dalam waktu sebelum Juli ini pihaknya akan mencari solusi terkait tantangan tanah ini. “Rencananya kita akan mencari kostruksi lain agar lebih cepat selesai dan tepat waktu sesuai arahan presiden. Salah satunya pilihan diantaranya dengan menggunakan Pile Slab (tiang yang menopang dibawah jalan, red),” tegasnya.
“Setelah ditemukan metode yang cocok pekerjaan akan dimulai pada Juli ini,” akunya.