MUARASABAK, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Sampai saat ini Harga Tanda Buah Segar (TBS) kelapa sawit ditingkat petani di Kabupaten Tanjabtim, mencapai sekitar Rp 1.600 hingga Rp 1.700 per Kilogram nya.
Sedangkan harga ditingkat pabrik berbeda dengan ditingkat petani, yakni pabrik membeli kelapa sawit sekitar Rp 1.825 - 1.900 per Kilogram, tapi sudah melalui sortir yang ketat oleh pihak pabrik.
"Beda bang harga ditingkat petani dengan pabrik. Selisihnya Rp. 100 - Rp. 100 per Kg," kata Ihsan, salah satu pengepul sawit di Kabupaten Tanjabtim.
Dia menjelaskan, bahwa harga sawit di Bumi Sepucuk Nipah Serumpun Nibung ini dinilainya saat ini tidak stabil, masih mengalami naik turun. Pabrik pun saat ini lebih selektif ketika menerima kiriman buah dari para pengepul.
"Saat ini sortir buah di pabrik lumayan ketat, harus buah di atas 7 kg, harus buah segar dan juga tangkai harus pendek dan jika buah terlalu masak yang banyak rontok juga dak mau diterima," jelasnya.
"Pabrik macam-macam, ada yg ketat ada yang idak, kalau yang dak ketat harganya murah, tapi kalau yang ketat lumayan mahal sedikit," sambungnya.
Dia menambahkan, bahwa kondisi buah sawit sekarang ini mengalami kondisi trek atau jumlah buah yang sedikit dari hasil panen seperti biasanya.
"Saat ini hasil buah sawit di kebun drastis menurun, bisa sampai lima puluh sampai tujuh puluh persen. Jadi berdampak juga dengan pengiriman buah ke kami selaku pengepul ini," tukasnya.(lan)