MALANG, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyelenggarakan kegiatan penilaian Jalan Tol Berkelanjutan pada tahun 2023 dengan tema Toll For All.
Adapun indikator penilaian meliputi peningkatan kualitas ramah gender, peningkatan kepedulian masyarakat penggina jalan tol, dan perluasan akses investasi ekonomi lokal (branding lokal berkelanjutan).
Pada Senin-Rabu (3-5/7) telah dilakukan Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan pada ruas yang sudah operasi penuh yaitu pada main road serta TIP jalan tol Gempol – Pasuruan yang dikelola oleh PT Jasamarga Gempol Pasuruan yaitu TIP 792+000 Tipe A Jalur A dan B
Kemudian jalan tol Pasuruan - Probolinggo dikelola oleh PT Trans Jawa Paspro Jalan Tol yaitu TIP 819+200 Tipe B Jalur A dan B , TIP 833+200 Tipe B Jalur A dan B.
Terakhir jalan tol Pandaan – Malang yang dikelola oleh PT Jasamarga Pandaan Malang yaitu TIP 66+000 Tipe A Jalur A dan Tipe B Jalur B.
Salah satu indikator yang dinilai yaitu mengenai responsif gender, dimana diantaranya meliputi penyediaan ruang laktasi, parkir prioritas, ruang bermain anak, toilet terpisah antara laki-laki dan perempuan, tempat wudhu terpisah untuk laki-laki dan perempuan, toilet ramah disabilitas, jalur masuk ramah disabilitas, penyediaan kursi roda.
Johan Silas sebagai narasumber Utama dalam Penilaian Jalan Tol Berkelanjutan. Sebagai pakar tata kota dan gedung mengatakan, selama melakukan penilaian Jalan Tol Berkelanjutan mulai dari Surabaya –Probolinggo - Malang sudah melihat beberapa point penting seperti pada pemilihan lantai keramik di toilet TIP sudah menggunakan material yang kasar dengan maksud meminimalisir pengguna yang terpeleset.
Sebagai masukan, terdapat beberapa hal yang harus lebih diperhatikan oleh pengelola TIP diantaranya perihal kelandaian jalur disabilitas di TIP agar dibuat lebih ideal guna mempermudah pengguna yang memakai kursi roda dan perlu kesesuaian pula pada handrail di jalur disabilitas.
Selain itu ada anak tangga yang perlu dibuat lebih ideal dengan memperhatikan jarak antar anak tangga, tinggi dan lebar sesuai ukuran kaki/sepatu pengguna untuk menghindari ada yang tersandung dan jatuh di tangga.
Selanjutnya, Agus HK Soetomo Tim Penilai Jalan Tol Berkelanjutan selaku tenaga ahli dalam bidang Sosial Budaya mengatakan, pada beberapa aspek penilaian di TIP sudah terpenuhi. Agus memberi masukan untuk dibuat galeri di TIP yang berisikan informasi berupa foto dokumentasi pembangunan TIP, sejarah tol di TIP tersebut, informasi seputar destinasi pariwisata sekitar, ciri khas daerah dan makanan khas sebagai oleh-oleh.
Johny P. Kusumo selaku Tim Penilai Jalan Tol Berkelanjutan bidang Arsitektur dan Penataan Lansekap melihat di TIP Surabaya – Malang ini beberapa sudah terpenuhi dari segi penghijauan dan penataan lansekap diantaranya adanya penanaman pohon langka, taman bermain dan edukasi dan kolam ikan.
Sebagai saran tambahan Johny menyarankan untuk memberi pembuatan atap ataupun kanopi pada taman bermain agar pengguna khususnya anak kecil tidak panas matahari ataupun terkena hujan.
Johny memberi pesan kepada pihak pengelola untuk merawat fasilitas yang ada agar tetap memiliki nilai estetika dan fungsional yang bagus.
Selanjutnya Ellen Sophie Wulan Tangkudung selaku Tim Penilai Jalan Tol Berkelanjutan bidang Keselamatan, Kelancaran dan Kenyamanan Transportasi Jalan Tol dalam penilaiannya melihat secara keseluruhan bahwa TIP pada jalan tol Surabaya – Probolinggo - Malang telah dikelola dengan baik. Fokus penilaiannya yaitu kenyamanan pengguna TIP seperti kebersihan toilet, ketersediaan tempat sampah, kesesuaian ruang laktasi serta melihat beberapa fasilitas yang ada berfungsi dengan baik.
Ellen memberi saran untuk melengkapi beberapa stiker di fasilitas sebagai pedoman penggunaan maupun larangan, serta memperhatikan Signage/Simbol besar berupa tulisan nama TIP dan kilometernya.