JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Sebagai umat muslim, doa sangat dianjurkan untuk terus sdpanjatkan baik dalam keadaan sulit dan senang. Tetapi terkadang banyak umat yang mengeluh karena sudah berdoa dalam waktu yang kaka tapi tak kunjung dikabulkan.
Ustadz adi Hidayat dalam tauziahnya memberikan langkah langkah agar doa yang dipanjatkan cepat terkabul.
1. Kita Harus Cepat Menjawab Seruan Allah SWT
Seruan Allah SWT ternyata terkait dengan pengabulan dosa. Jadi ketika diminta atau diperintahkan sesuatu oleh Allah SWT sebetulnya itu adalah kunci untuk menyampaikan doa kita.
"Dipanggilnya kita seolah oleh sebagai seruan ayo cepat datang kesini, mau minta apa, mintalah nanti dikabulkan," jelas Ustadz Adi Hidayat.
Kunci doa adalah jawaban dari seruan Allah SWT, salah satunya Allah SWT perintahkan untuk sholat bahkan di berikan seruan dan diingatkan lima kali dalam satu hari.
Tujuannya bukan untuk memberikan beban bagi kita untuk sujud dan rukuk. Karena bila semuanya tidak sujud pun tidak akan menurunkan status Allah SWT.
"Allah SWT tetaplah Allah SWT. Yang rugi kita. Dimana dengan seruan untuk sujud dan rukuk itu Allah SWT menunggu apa masalah kita dan apa yang mau kita pinta. Bahkan dalam ilmu fiqh sholat secara bahasa disebut sebagai doa," kata Ustadz Adi Hidayat.
2. Rajin Istighfar
Dalam sebuah Hadits Riwayat Ahmad dari Ibnu Abas dan sanadnya dinilai sahih oleh Al-Hakim serta Ahmad Syakir, di jelaskan "Barang siapa memperbanyak istighfar, niscaya Allah memberikan jalan keluar bagi setiap kesedihannya, kelapangan untuk setiap kesempitannya dan rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka".
Orang yang rajin beristighfar biasanya memiliki keinginan tetapi tidak dia katakan, keinginan dibenaknya diisi dengan terus beristighfar.
"Kalau rajin istighfar seketika doa doa akan dikabulkan. Beristighfar bukan hanya saat ada keperluan tetapi semua yang dikerjakan diawali dengan istighfar," tegas Ustadz Adi Hidayat.
Ustadz Adi Hidayat juga menceritakan sebuah kisah tentang seorang tukang roti pada zaman Imam Ahmad bin Hambal, tukang roti ini adalah ahli istighfar.
Suatu hari sang imam tidak tahu kenapa ada keinginan untuk datang ke sebuah daerah, tetapi karena lelah dirinya mampir ke sebuah mesjid.
Saat beristirahat sang imam diusir oleh pengurus mesjid dan beliau pindah beristirahat dipelataran mesjid tetap diusir. Walaupun sebagai seorang imam besar, wajah imam Ahmad bin Hambal tidak kenalin oleh masyarakat.