RI Selidiki 16 Lokasi di Sumatera yang Menyimpan Harta Karun Incaran Eropa dan Amerika

Rabu 31-05-2023,17:44 WIB
Reporter : Dona Piscesika
Editor : Dona Piscesika

JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pemerintah sedang serius melakukan penyelidikan dan kajian tentang keberadaan harta karun RI yang langka dan ternyata ada di Pulau Sumatera yaitu Logam Tanah Jarang (LTJ) atau rare earth .

 

Logam Tanah Jarang ini memang sedang menjadi incaran negara-negara Eropa dan Amerika. Kebutuhan akan Logam tanah Jarang mereka sangat tinggi sementara produksi di negaranya tidak memenuhi.

 

Logam Tanah Jarang ini digunakan secara umum untuk industri konstruksi, ruang angkasa, persenjataan perang, energi alternatif, dan komunikasi.

 

Pemerintah RI yang melihat ini sebagai peluang besar, kemudian gencar melakukan penelitian terkait keberadaan Logam Tanah Jarang ini di Indonesia

 

Mengutip dari buku Potensi Logam Tanah Jarang Indonesia yang dikeluarkan Kementerian ESDM, tertulis Pulau Sumatera jadi fokus utama para ahli di Indonesia dalam melakukan penyelidikan mineral-mineral yang mengandung unsur tanah jarang seperti monasit, xenotim dan zirkon.

 

Unsur Logam Tanah Jarang memang terindikasi banyak di Sumatera, karena Sumatera merupakan bagian dari jalur sumber daya timah Asia Tenggara.

 

Rare earth Logam Tanah Jarang terdapat sebagai ikutan terutama di dalam endapan aluvial (placer) timah.

 

Potensi endapan ini diperkirakan berlimpah sebarannya di lingkungan laut dan daratan di beberapa daerah di Kepulauan Bangka Belitung, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Utara dan Sumatera Selatan.

 

Adapun 16 Lokasi Penyelidikan dan Kajian LTJ di Pulau Sumatera adalah sebagai berikut:

 

1. Provinsi Riau (Pada Batu Granit)

2. Tanjung Pandan (Kep Bangka Belitung) - Batuan Granit

3. Tikus dan Badaw (Kep Bangka Belitung) - Lapukan Granit

4. Bangka Belitung (Kep Bangka Belitung) - Batuan Granit

5. Humbang Hasundutan (Sumut) - Lapukan Granit

6. Bangka Selatan (Kep Bangka Belitung) - Plaser

7. Pulau Bintan (Kepri) - Pada Bauksit

8. Bangka Selatan (Kep Bangka Belitung) - Talling Timah

9. Pulau Bangka (Kep Bangka Belitung) - Plaser

10. Pulau Jemaja (Kepri) - Endapan LTJ Monasit & Xenotim

11. Bangka (Kep Bangka Belitung) - Plaser

12. Bangka Selatan (Kep Bangka Belitung) - Plaser

13. Lingga (Kepri) - Endapan Timah

14.Belitung Timur (Kep Bangka Belitung) - Batuan Granit

15.Pegunungan Tujuhpuluh (Riau) - Batuan Granit

16.Cekungan Sumatera Selatan (Sumsel) - Pada Batubara

 

BACA JUGA:8 Harta Karun RI Dilepas ke Investor Kontrak Rp1,7 Triliun Bagi Hasil Hingga 30 Tahun

 

BACA JUGA:Jokowi Gencar Deteksi Harta Karun RI untuk Bahan Detektor Nuklir Hingga Pesawat Tempur

 

BACA JUGA:Ini Dia Harta Karun RI yang Bikin Eropa Geger, China Tetap Ongkang-ongkang Kaki

 

Saat ini Tiongkok merupakan produsen utama Logam Tanah Jarang di dunia. Tahun 2018 China mampu memproduksi 120.000 ton.

 

Data U.S. Geological Survey, Mineral Commodity Summaries, February 2019 mencatat bahwa kapasitas produksi China itu merupakan 70 persen dari produksi Logam Tanah Jarang dunia.

 

Produksi Logam Tanah Jarang China ini mampu mendorong pertumbuhan teknologi industrinya hingga mendirikan industri elektronik nasional yang dapat bersaing dengan industri elektronik luar dengan kemampuannya menggunakan material Logam Tanah Jarang.

 

Adapun kebutuhan Amerika akan Logam Tanah Jarang juga terbilang sangat tinggi.

 

Tahun 2018 tercatat nilai impor senyawa dan logam tanah jarang Amerika Serikat mencapai USD 160 juta, meningkat dari USD 137 juta pada tahun 2017.

 

BACA JUGA:Manusia Terkaya Sektor Tambang Batu Bara RI Borong Saham BYAN, Ini Sosoknya

 

BACA JUGA:Bahan Baku Nuklir Dijual Diam-diam? Ini Langkah Jokowi Selamatkan Harta Karun RI

 

BACA JUGA:Elon Musk Naksir India dan Malaysia Karena Ada Harta Karun Langka Mirip Punya RI

 

Kebutuhan pasar yang kian tinggi di dunia, membuat Tiongkok, Amerika, Kanada, Jepang maupun negara-negara lainnya termasuk Indonesia berlomba lomba mencari potensi dan mengembangkan rare earth Logam Tanah Jarang secara serius.

 

Khusus Jepang, Tiongkok, negara-negara Asia lainnya juga melirik Indonesia menjadi lokasi pilihan bagi investor dalam mengembangkan komoditas Logam Tanah Jarang. (dpc)

Kategori :