JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Di tengah tren perlambatan global tersebut, pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap resiliens dengan catatan pertumbuhan yang kuat dan stabil didorong seluruh komponen PDB.
Capaian pertumbuhan ekonomi Indonesia kuartal I mampu melampaui ekspektasi pasar dengan pertumbuhan pada tahun 2023 diperkirakan akan tetap kuat ditopang oleh penguatan permintaan domestik, inflasi yang semakin terkendali dan tetap positifnya kinerja ekspor. Optimisme tersebut didukung dengan kondisi perekonomian regional yang solid, termasuk Provinsi Jambi.
Kepala Perwakilan Kementerian Keuangan Jambi, Burhani AS, mengatakan, ekonomi Jambi tumbuh menguat pada Triwulan I Tahun 2023, perekonomian Jambi tumbuh solid 5% dibandingkan dengan capaian pada tahun 2022.
"Pada Triwulan I Tahun 2023, 12 dari 17 lapangan usaha tumbuh positif dan ketiga leading sector perekonomian, yakni pertanian, pertambangan, dan perdagangan turut berperan dalam melanjutkan tren positif dan tumbuh impresif," ujarnya melalui siaran rilis yang diterima Jambi Ekspres.
Apabila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Kawasan Sumatera dan Ekonomi Nasional, pertumbuhan ekonomi Provinsi Jambi secara (y-on-y) lebih tinggi. Perekonomian Jambi memberikan kontribusi 6,48% dari total perekonomian kawasan Sumatera yang sudah lebih tinggi dibandingkan kondisi pra-pandemi.
Selanjutnya, inflasi gabungan Jambi pada periode Mei 2023 berada pada angka 3,78% (yoy) dan inflasi 0,15% (mtm). Inflasi bulan perayaan lebaran tahun ini relatif tertahan (kecil) dibanding 3 tahun sebelumnya (2020 s.d. 2022). Sektor yang mengalami inflasi adalah sektor transportasi, peralatan pribadi dan jasa lainnya, serta pakaian, dan alas kaki.
Akumulasi neraca perdagangan sampai dengan April 2023 masih menggambarkan angka surplus sebesar USD 407,52 Juta. Kinerja ekspor sebesar US$423,33 Juta didominasi oleh sektor Industri Pengolahan (40,29%) dan sektor Pertambangan dan Penggalian (32,35%). Sedangkan dari sisi impor sebesar US$15,81 Juta didominasi sektor Industri Bubur Kertas (72,55%).
Realisasi pendapatan negara mencapai Rp2.620,10 miliar atau tumbuh 45,46% dibandingkan realisasi periode yang sama pada tahun 2022. Dari total realisasi pendapatan negara tersebut, realisasi penerimaan perpajakan mencapai Rp2.307,24 miliar atau tumbuh 48,65% dari realisasi tahun 2022. Penerimaan pajak dalam negeri sampai dengan April 2023 didominasi oleh penerimaan Pajak Penghasilan Non Migas sebesar Rp1.189,87 miliar dan Penerimaan Pajak Pertambahan Nilai sebesar Rp1.027,54 miliar.
Dalam hal dukungan pemerintah kepada UMKM diwujudkan dalam subsidi bunga pinjaman Kredit Usaha Rakyat (KUR). "Penyaluran KUR tahun 2023 per sektor terbesar disalurkan di perdagangan besar dan eceran (44,39%) disusul sektor sektor pertanian, perburuan dan kehutanan (30,55%) dan jasa-jasa (15,46%). Secara proporsional, berdasarkan porsi penyaluran Jambi Rp1,07 triliun terhadap total penyaluran nasional Rp53,92 triliun, jumlah Subsidi KUR yang telah diberikan di Provinsi Jambi adalah Rp248,16 M," jelas Burhani.
Selain itu, terdapat subsidi Pembiayaan Ultra-Mikro (UMi) yang disalurkan melalui PT PNM dan Koperasi. Penyaluran pembiayaan UMi sampai dengan 30 April 2023 di Provinsi Jambi berkontribusi sebesar 7,97% dari penyaluran pembiayaan UMi di regional Sumatera dengan penyaluran didominasi oleh PT PNM. Pertumbuhan Ekonomi yang Resiliens Sebagai kesimpulan, di tengah ketidakpastian perekonomian dan pasar keuangan global, kinerja perekonomian domestik masih mencatatkan pertumbuhan yang kuat dan stabil di Kuartal I 2022. (*/kar)