JAMBIEKSPRES.CO.ID- Kesuksesan Timnas U-22 merebut medali emas membungkam musuh bebuyutan Thailand dengan skor mencolok 5-2 tak lepas peran dari sang pelatih Indra Sjafri
Siapa sangka, Indra Sjafri yang sukses membawa Timnas Garuda U-22 terbang tinggi tersebut pernah tinggal di Kerinci, Provinsi Jambi.
Pria kelahiran 2 Februari 1963, di Lubuk Nyiur Batang Kapas, Sumatera Barat merupakan petani asal Kerinci.
Sebelum sukses menjadi pelatih Timnas Indonesia, Indra Sjafri bersama ayahnya Sjafri sempat tinggal dan bertani di Bukit Sunggaling Jujun, Kecamatan Keliling Danau.
“Memang beberapa tahun lalu, Indra Sjafri bersama ayahnya tinggal di Bukit Sunggaling, Jujun,”kata Iswadi, Kades Koto Agung Jujun, Minggu (21/05)
Tokoh Kerinci, Zubir Dahlan, yang juga merupakan anggota DPRD Provinsi Jambi, juga membenarkan bahwa Indra Sjafri memang pernah menjadi petani di Keliling Danau.
“Kemungkinan sekolah SD nya juga di Kerinci, yakni di Desa Lolo atau di Desa Jujun,”tambah anggota DPRD Provinsi dari Partai PDIP ini.
Mantan Camat Keliling Danau, Lukman, malah menduga mantan pelatih Bali United tersebut, merupakan putra dari mantan Kades Pasar Jujun, Sjafri.
“Ketika saya menjadi Camat, memang ada Kades di Pasar Jujun yang berasal dari Batang Kapas. Namanya juga Sjafri, raut wajahnya juga sama dengan Indra Sjafri,”beber Lukman.
Bahkan foto-foto lama saat Indra sjafri bersama mantan pemain PS Kerinci juga banyak disimpan. Terutama para pemain legenda PS Kerinci hingga saat ini.
Mantan anak asuh Indra Sjafri, Asril, menjelaskan bahwa mantan pelatih PSP Padang ini punya banyak kenangan di Kerinci.
“Saya pernah dua tahun dilatih oleh Indra Sjafri, saat masih di PSP Padang. Sampai sekarang masih sering komunikasi,”ungkap Asril, yang merupakan legenda Ps Kerinci.
Namun terlepas dari kedekatan Indra Sjafri dengan Kerinci, sejumlah pemain Kerinci memang sempat dipanggil ke Timnas untuk mengikuti seleksi.
Misalnya pada 2012 lalu ada striker asal Kerinci, Alex Candra, yang nyaris bermain di Timnas Indonesia, namun Namanya dicoret pada tahap-tahap akhir, karena persoalan fisik. Ketika itu Alex berstatus sebagai top skor Pra Pon di Riau.
Setelahnya, 10 pemain PS Kerinci juga sempat dipanggil untuk mengikuti seleksi ke Tim Nasional, hanya saja hasilnya juga belum memuaskan.