Sebelum diberangkatkan, Kementrian Agama Kanwil Provinsi Jambi melakukan persiapan satu diantaranya mengadakan bimbingan manasik haji bagi jemaah yang dimulai pada 12 Mei sampai 22 Mei.
“Untuk bimbingan manasik haji kita akan melakukan bimbingan teknis bagi petugas tentang fikih lansia,” ujarnya.
Wahyudi menjelaskan tahun ini Kementerian Agama mengangkat tagline Haji Ramah Lansia, oleh karenanya pelayanan jemaah lansia harus diprioritaskan.
Dari pelayanan di asrama haji, penempatan di dalam aula, pemrosesan one stop servis hingga penempatan di pesawat terbang.
“Kita juga membentuk relawan lansia yang diambil dari petugas, diberi nama sahabat lansia. Kita akan membangun empatinya kepada lansia atau kepedulian lansia dalam penyelenggaran haji,” ucapnya.
Pihaknya juga memaksimalkan dengan melakukan bimbingan teknis kepada petugas haji daerah terkait pelayanan lansia.
“Fikih lansia ini juga terkait dengan keringan-keringan bagi lansia dalam menyelenggarakan ibadah haji,” sebutnya.
Sementara itu terkait tambahan kuota Jamaah Haji Indonesia yang mendapat penambahan 8.000 orang Kanwil Kemenag Provinsi Jambi belum bisa memastikan jumlahnya untuk Provinsi. Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Jambi Zoztafia mengatakan penambahan kuota merupakan kebijakan nasional. “Jadi kalau kita dapat nanti kita usulkan. Dan kalau bisa kita usulkan JCH yang lansia,” sebut Zoztafia.
Adapun untuk total jamaah kuota haji Jambi sejauh ini sebanyak 2.909 orang, angka itu termasuk KBIHU dan Pembimbing Haji Daerah (PHD). (aba)