SUNGAIPENUH, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Minat warga Kerinci dan Sungai Penuh untuk berobat ke Kota Padang, Sumatera Barat tidak hanya sebatas untuk menyembuhkan penyakit ringan dan berat.
Kini warga Kabupaten Kerinci dan Kota Sungaipenuh kini mulai ramai untuk melahirkan di Kota Padang. Alasan, mereka untuk melahirkan bukanlah tanpa hitung - hitungan.
Menurut mereka, pengeluaran untuk bersalin di Kota Padang jauh lebih hemat dan pelayanan yang diberikan memuaskan.
"Semuanya gratis, tidak ada dipungut bayaran sama sekali. Kemarin waktu melahirkan anak kedua, saya melahirkan di Padang. Disana JKN- KIN berlaku dan pelayanan yang diberikan sama dengan yang lain tidak ada bedanya," ujar seorang ibu asal Depati Tujuh Kabupaten Kerinci.
Meski jarak tempuh Kota Padang dengan Kota Sungai Penuh sekitar 8 jam tersebut tidaklah memberatkan, apabila dirinya bersalin di Kota Sungai Penuh.
"Biarlah jauh disana, disana kita aman dan tidak ada was - was. Kalaupun operasi dokternya selalu stand by dan tidak ada biaya sama sekali" ujarnya
"Pengeluaran kita disana paling sewa rumah kos sementara dan biaya makan. Itupun jauh lebih irit jika operasi di Sungai Penuh ini sampai Rp. 20 juta. Dipadang kita hanya mengeluarkan paling banyak Rp. 4 juta," ujarnya
Warga Kota Sungaipenuh lainnya juga mengaku sama. Menurut dia, dipilihnya bersalin di Kota Padang juga terkait soal biaya.
"Anak pertama saya lahirnya operasi. Biaya operasi di Rumah Sakit Melati kemarin sampai belasan juta, hampir puluhan juga habisnya. Lebih baik di Padang saja, disana BPJS Berlaku dan pelayanannya memuaskan. Kita paling capeknya bolak balik saja. Disana paling habis untuk kos dan biaya makan dan minum sebanyak Rp. 5 juta," tuturnya
Kenapa tidak bersalin di RS Mayjend HA Thalib ? Dia tidak banyak bicara terkait RSU MHAT. "Ragu kita. Lebih enak dan nyaman di Padang,"ujarnya singkat.(hdp)