SENGETI, JAMBIEKSPRES.CO.ID- Meski baru berjalan 4 tahun, Fakultas Saintek UIN Sutha Jambi terus melakukan terobosan dalam upaya meningkatkan kualitas baik itu bagi para dosen terlebih lagi untuk para mahasiswanya.
Terbaru, Fakultas Sainteks dibawah kepemimpinan Iskandar, S.Ag.,M.Pd.,M.S.I.,M.H.,Ph.D melaunching Program Membumikan Paradigma Transintegrasi ilmu yang sudah menjadi kebijakan distingtif UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi dengan perguruan tinggi lainya.
Kegiatan yang digelar di Gedung Amphiteather Sayap B Gedung Perkuliahan 9 Lantai UIN SUTHA Jambi, Kamis (4/5) dihadiri oleh Rektor secara Zoom, Dekan Saintek, Wakil Dekan, Ketua dan Sekretaris Prodi, seluruh mahaiswa Sainstek berjumlah 900 orang hadir secara Zoom.
Selain itu, juga dalam acara ini di hadiri langsung oleh beberapa narasumber pendamping (Prof. Dr. H. Adrianus Chatib, MA (bidang Sejarah Peradaban Islam), Prof. Dr. H. Suhar, AM, M.Ag (bidang Fiqih & Ushul Fiqih) , Drs. H. Marzuki Arsyad, MA (Filsafat Islam, Tasawuf), dan Prof. Dr. H. Hadri Hasan, MA (Bidang Ilmu Tafsir).
Dekan Saintek, Iskandar, menyebutkan bahwa Saintek UIN Sutha berkomitmen menjadi yang terdepan dalam berproses menyiapkan Dosen dan Mahasiswa untuk menguasai dan mengimplementasi Paradigma Transintegrasi Ilmu yang sudah ditetapkan dan untuk dilaksanakan secara konsisten dan kontinu.
Dia mengatakan, para sesepuh UIN SUTHA Jambi akan mengawal dan mendampingi pemahaman dan implementasi program transintegrasi ilmu para dosen saintek yang mayoritas dosen muda dan mahasiswa yang siapa belajar dan mengaji secara berkelanjutan.
"Sehingga diharapkan kedepan SDM yang berproses dan sarjana yang dilahirkan dari Fakultas Saintek ahli dalam bidang sains yang melekat pemahaman dan menguasai nilai-nilai ajaran agama Islam yang mumpuni sehingga dapat mencerahkan kemaslahatan dan kemanfaatan ummat," jelasnya.
Artinya, lanjut Iskandar, kedepan Sarjana yang lahir dari Saintek yaitu sosok yang dapat mempraktek ilmunya di tempat kerja dan ditengah masyarakat yaitu ahli sains bidangnya, ahli ibadah, dan dapat mendakwah keilmuannya yang embedded nilai-nilai ajaran Islam (Al Qur’an & Hadist).
"Untuk itu Dosen dan Mahasiswa perlu belajar cerdas, berlatih secara kontinu dan konsisten dan seraya mengharap ridho dari Allah SWT," tuturnya.
Sementara itu, Rektor UIN SUTHA Jambi Prof. Dr. H. Su’aidi, MA.,Ph.D menyampaikan, bahwa persoalan Pendidikan Nasional Indonesia saat ini menganut dualism-dikotomik ilmu yang telah berdampak negative dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Hal ini harus segera perlu mendapat perhatian dan perlu menerapkan paradigma transintegrasi ilmu yang disemangati filsafat tranmodernisme, yaitu gerakan filasat yang mengkritisi neoderisme dan postmoderisme serta berupaya membawa tradisi dan agama kembali mengawal sains dalam kehidupan manusia dan lingkungannya.
"Saat ini Paradigam Tranintegrasi Ilmu sudah menjadi kebijakan nyata yang diterapkan di UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi untuk memenuhi kebutuhan dan menjawab masalah unik yang dihadapi oleh masyarakat muslim yang diikat oleh nilai Islam yang Universal yang dipahami dalam keterbukaan sehingga dapat diterima secara umum yang dapat memberikan nilai guna teoritis, praktis dan etis terhadap kemajuan peradaban," katanya.
Ini diharapkan lulusan nantinya dapat mendalami paradigama tranintegrasi ilmu akan menapilkan profil sebagai “Ulama yang Saintis – Saintis yang Ulma” yaitu hadirnya Sarjana dibidang Sains yang melekat dengan nilai-nilai ajaran agama Islam untuk mengawal keilmuannya.
"Oleh karena itu dalam implementasi Tridharma PT UIN STS Jambi dalam ekspolasi, penelitian, uji coba, penerapan dan evaluasi harus selalu menggunakan etika dan nilai yang yang bersumber dari Al-Quran dan Hadist dengan semangat ijtihad terbuka," ungkapnya.
Dalam kesempatan kegiatan ini dihadiri langsung 3 narasumber yaitu Prof.Dr. H. Adrianus, MA, Prof. Dr. H Suhar, MA dan Drs. H. Marzuki Arsah, MA secara panel dan parallel menyampaikan pandangan sesuai bidang keilmuan mereka tentang pentingnya Dosen dan Mahasiswa Saintek menerapkan transintegrasi Ilmu.