JAMBIEKSPRES.CO.ID- Malam Nuzulul Quran merupakan malam yang teristimewa bagi umat islam selama berlangsungnya bulan Ramadan.
Malam Nuzulul Quran juga menandakan bahwa sudah berada di pertengahan bulan Ramadan. Malam Nuzulul Quran adalah malam dimana Al- Quran diturunkan untuk pertama kalinya.
Dari Abu Umamah Al Bahili ra, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Bacalah Alquran. Sesungguhnya Alquran kelak akan datang pada Hari Kiamat untuk memberikan Syafa’at kepada penganutnya.” (Hadist Riwayat Muslim).
Lalu dari Abdullah bin Mas’ud, Nabi Muhammad SAW bersabda: "Barangsiapa yang membaca satu huruf dalam Kitabullah (Al-Qur’an) maka ia akan memperoleh 1 kebaikan. Satu kebaikan itu nantinya akan dibalas dengan 10 kali lipatnya. Aku tidak mengatakan bahwa Alif Lam Mim Satu Huruf, tetapi alif Satu Huruf, Lam satu huruf dan mim satu huruf". (Hadist Riwayat Tirmidzi dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani).
Dari dua hadis diatas dapat dibuktikan bahwa Al-Quran memberi banyak kelimpahan dan kemudahan kepada umat islam yang menjadikan malam Nuzulul Quran ini juga istimewa sebab mendapatkan pahala yang berlimpah disetiap amalannya dan memberikan syafa’at kepada penganutnya.
Dalam video singkat yang tersebar di Sosial Media disampaikan oleh Ustad Adi Hidayat bahwasanya seluruh rangkaian ibadah yang mengiri bulan Ramadan ini berkenan diterima oleh Allah dengan penerimaan terbaik disertai ridho dan rahmat ampunan Allah Swt.
Diantara kemuliaan yang melekat pada bulan Ramadan ini ialah kemulian yang disertai pengagungan terhadap Al-Quran.
Yang sejatinya diturunkan di bulan Ramadan (Nuzulul Quran) ini membawa misi besar, bukan hanya memberikan pedoman berkehidupan bagi seluruh manusia di muka bumi namun juga disaat yang bersamaan bisa mengangkat status hamba lebih dekat lebih terhomat di hadapan Allah SWT.
Sekaligus berpostensi melimpahkan banyak perubahan dalam hidup serta pahala yang berpeluang melahirkan kemewahan hidup yang abadi di akhirat kelak. Terkait hal ini Allah SWT menegaskan di banyak ayat di beragam surah dalam Al-Quran tentang keistimewaan yang dimaksudkan.
Hal ini tentu haruslah memicu kobaran semangat umat muslim sekalian untuk tidak lagi lengah dalam beribadah dan sesering mungkin melakukan amalan yang dianjurkan seperti tidak lepas dalam mebaca Al-Quran setiap harinya juga memperbanyak zikir dan lainnya.
Serta melaksanakan sunnah-sunnah Rasullah. Dan tiada bosan mengingatkan sungguh sia-sia seseorang yang dipertemukan dengan Ramadan hingga perginya Ramdahan tetapi tidak mendapat ampunan dari Allah SWT. (*)