“Sebelum LRB diterapkan di jalan tol, telah dilakukan uji coba verifikasi standar spesifikasi kondisi dinamik gempa terlebih dahulu untuk membuktikan performa karakteristiknya dengan menggunakan mesin uji terbesar di Asia Tenggara,” katanya.
Lebih lanjut Koentjoro menjelaskan bahwa LRB memiliki fungsi yang cukup krusial dalam menjaga keamanan struktur saat terjadi gempa.
Dengan demikian, ketahanan struktur jalan tol lebih terjamin saat menghadapi risiko gempa dimana LRB telah diterapkan di beberapa ruas JTTS seperti tol Binjai - Brandan & tol Bangkinang - Koto Kampar.
“Penerapan teknologi LRB memberikan kualitas terbaik pada jalan tol yang dikelola sehingga menambah umur ketahanan kualitas jalan tol dan menciptakan jalan tol yang aman dan nyaman bagi pengguna yang melintas di JTTS, terlebih saat ini JTTS sudah semakin panjang dan minat masyarakat untuk melintas semakin meningkat,” ujar Koentjoro
Bertambah 309 KM
Sementara itu, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) mengungkapkan hingga akhir 2023 ini jalan tol yang akan beroperasi bertambah sepanjang 309,78 km.
Kepala BPJT Danang Parikesit dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi V DPR RI yang dipantau secara daring di Jakarta, Selasa, menyebutkan ruas tol yang akan beroperasi hingga akhir tahun ini antara lain ruas tol Cileunyi - Sumedang – Dawuan seksi 4-6 sepanjang 28,2 km.
Kemudian ruas tol Ciawi - Sukabumi seksi 2 sepanjang 11,9 km, Cibitung - Cilincing (JORR II) seksi 4 sepanjang 7,7 km, Cimanggis - Cibitung (JORR II) seksi 2 sepanjang 23,01 km.
Selain itu Tol Serpong - Cinere (JORR II) seksi 2 sepanjang 3,6 km, Sigli-Banda Aceh seksi 5 dan 6 sepanjang 13,2 km, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 1 – 2 sepanjang 38,45 km.
Kemudian ruas tol Pasuruan-Probolinggo seksi 4A sepanjang 8,57 km, Jakarta - Cikampek II Selatan Paket 3 sepanjang 31,25 km, Serpong-Balaraja seksi 1B sepanjang 5,4 km.
Juga Tol Kisaran-Tebing Tinggi (Indrapura) sepanjang 47,6 km, ruas tol Binjai-Langsa (Stabat – Tanjungpura) sepanjang 26,2 km, dan ruas tol (Simpang) Sp. Indralaya-Prabumulih sepanjang 64,7 km.
Danang juga mengatakan bahwa pada tahun 2024 BPJT menargetkan jalan tol yang akan beroperasi sepanjang 262,41 km.
Adapun ruas-ruas tol yang akan beroperasi pada tahun 2024 yakni ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung sepanjang 24,9 km, ruas tol Padang-Pekanbaru (Bangkinang – Pangkalan) sepanjang 24,7 km.
Kemudian Tol Cinere – Jagorawi (JORR II) seksi 3 sepanjang 2,0 km, Sigli-Banda Aceh seksi 1 sepanjang 24,67 km, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat seksi 3-4 sepanjang 58 km.
Kemudian ruas tol Serang – Panimbang seksi 2 sepanjang 24,17 km, Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo Paket 1-2 sepanjang 42,37 km, Yogyakarta – Bawen seksi 1 sepanjang 8,8 km, Jalan Tol Akses Ibu Kota Negara (IKN) sepanjang 52,8 km.
Kementerian PUPR bersama mitra kerja dan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) terus melanjutkan pembangunan jalan nasional khususnya jalan tol dalam rangka peningkatan konektivitas. Tercatat hingga Maret 2023 terdapat 70 ruas jalan tol operasi yang dikelola oleh 49 BUJT dengan total panjang jalan tol 2.623,51 km.