Namun kontrak kata Ibnu harus ditunda karena terkait dengan kendala anggaran yang belum ada dan juga terkait izin multi years yang belum rampung.
Adapun alokasi dana sesuai pagu yang dibutuhkan untuk pembangunan ruas tol Jambi Seksi 3 Bayung Lencir - Tempino adalah Rp 2.83 Triliun. Karena dibangun dengan sistem multi years, pada tahun 2023 dianggarkan sebesar Rp 1,5 Triliun.
Saat ini Ditjen Bina Marga kata Ibnu sedang mengusulkan penambahan anggaran melalui Bendahara Umum Negara (BUN).
"Tapi kan untuk memperoleh dana BUN ini prosesnya agak panjang, bisa jadi sesuai pengalaman yang sudah-sudah pada Semester 2 tahun 2023," lanjut Ibnu lagi.
Terkait skema multi years, ini juga diakui Ibnu masih jadi kendala karena belum keluar izinnya. Multi Years atau kontrak tahun jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang menggunakan APBN lebih dari satu tahun.
Lantas bagaimana dengan kesiapan lahan? jalan tol Jambi Seksi 3 khususnya yang berada di wilayah Provinsi Jambi, kata Ibnu tak ada hambatan, bahkan progres pembebasan lahannya sudah 100 persen.
"Jadi intinya kita belum bisa melaksanakan kegiatan pembangunan jalan tol seksi 3 karena belum bisa kontrak walaupun proses lelang telah selesai dan tinggal kontrak," sebut Ibnu.
BPJN Wilayah Jambi hingga saat ini masih menunggu kelanjutan instruksi pusat terkait ketersediaan dana untuk pekerjaan fisik Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) yang melintasi Jambi tersebut.
Pada prosesnya nanti, jika Seksi 3 Tol Bayung Lencir - Tempino ini selesai, maka akan dilanjutkan ke tahap berikutnya yaitu pembangunan Tol Tempino - Jambi, lalu Tol Jambi Rengat.
Tapi ini belum ada kejelasan kapan dilaksanakan karena kebutuhan dana besar, saat ini sedang proses penyimpanan readiness criteria, termasuk penyiapan rencana pembiayaan, bisa KPBU atau loan," ujar Ibnu.
Adapun Jalan tol Bayung Lencir - Tempino ini panjangnya 33 kilometer terbagi menjadi 3 seksi. Yakni seksi pertama dan kedua berada di Provinsi Sumatera Selatan. Sementara seksi tiga ada di Provinsi Jambi.
"Porsi di Sumsel sepanjang 18 km, dan di Jambi 15 KM. Jadi total panjang penanganan pembangunan tol Bayung Lencir - Tempino seksi 3 ini sepanjang 15 kilometer," jelasnya.
Terpisah, PT Hutama Karya (Persero) mengungkapkan hampir seluruh ruas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) dirancang dan dibangun dengan inovasi tahan gempa.
"Sebelum membangun JTTS, Hutama Karya terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan memperhatikan berbagai aspek agar jalan tol yang dibangun memiliki kualitas jalan tol yang kokoh, terlebih Indonesia berada di antara tiga lempeng besar dunia yang aktif dimana Pulau Sumatera masuk dalam daerah yang berpotensi terkena gempa bumi," ujar Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, salah satu teknologi yang diusung untuk pertahanan gempa tersebut yaitu Lead Rubber Bearing (LRB) atau bantalan karet inti timbal yang banyak diterapkan di struktur jembatan.
Teknologi LRB memiliki kemampuan redaman yang tinggi dengan memanfaatkan karet alam yang melimpah di Indonesia.