JAKARTA, JAMBIEKSPRES.COM - Patah hati, kecewa dan rasa sedih yang mendalam ternyata bisa berdampak pada kesehatan gagal jantung.
Kok bisa? Mengutip dari situs resmi kemenkes.go.id istilah patah hati disebut juga dengan broken heart syndrome. Dijelaskan Sato dan kawan-kawan dari Jepang pada tahun 1990, patah hati disebut juga dengan istilah Takotsubo Cardiomyopathy. Penyakit ini bisa terjadi pada pasien yang baru saja mengalami kesedihan yang mendalam, kemudian mengalami sesak napas yang menjadi tanda dan gejala gagal jantung. Lalu dari pemeriksaan USG jantung akan tampak gambaran pembesaran ruang-ruang jantung dengan pompa jantung yang melemah. Selain itu pasien juga dapat memberikan gambaran sedang mengalami serangan jantung koroner seperti ada perubahan pada rekam jantungnya (EKG) dan dari hasil laboratoriumnya. Penyakit ini biasanya akan mengalami masa akut selama beberapa hari lalu mereda setelahnya, hasilnya akhirnya biasanya baik dan pasien dapat kembali seperti sedia kala. Namun pada saat fase akut, kondisi pasien bisa sedemikian berat hingga membutuhkan perawatan di ICU atau unit jantung karena gejala gagal jantung. Jadi, waspada gejala nyeri dada dan sesak napas berat pada pasien yang baru dan sedang mengalami kedukaan atau kesedihan yang mendalam, karena bisa jadi kondisi tersebut bisa suatu kondisi medis yang serius. Sehingga kesadaran dan kewaspadaan terhadap gejala kardiomiopati jenis ini menjadi salah satu kunci diagnosis yang tepat dan cepat. (*)‘Patah Hati’ Ternyata Beresiko Gagal Jantung, Ini Penjelasannya
Selasa 28-03-2023,07:02 WIB
Editor : Dona Piscesika
Kategori :