JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Presiden Jokowi membeberkan penyebab harga pupuk mahal selangit di Indonesia.
Kata Jokowi, setidaknya ada dua biang kerok yang bikin harga pupuk Indonesia melambung sangat tinggi. Pertama karena ketersediaan pupuk di Indonesia jauh dibawah kebutuhan. “Kebutuhan pupuk di Indonesia ini harusnya 13 juta ton seluruh Tanah Air Indonesia. Di Indonesia baru bisa berproduksi 3,5 juta ton,” ujar Jokowi dikutip Jambi Ekspres dari keterangan resmi BPMI Setpres Senin (13/3). Jokowi menilai tingginya harga pupuk dikarenakan kebutuhan pupuk nasional sebanyak 13 juta ton masih belum bisa terpenuhi. Indonesia sudah melakukan impor sebanyak 6,3 juta ton pupuk. Namun, jumlah tersebut juga masih belum bisa memenuhi kebutuhan pupuk nasional. Impor pupuk ini juga masih mencatat kekurangan pupuk sebesar 3,2 juta ton di Indonesia. Biang kerok kedua kata Jokowi, karena terjadinya perang antara Rusia dan Ukraina. Dua negara itu merupakan negara importir pupuk ke Indonesia. “Yang kekurangan pupuk itu bukan hanya Indonesia, negara-negara lain yang tidak mempunyai pabrik pupuk apalagi tidak dapat apa-apa sama sekali,” lanjutnya lagi. Melihat hal tersebut, Presiden menyebut bahwa tingginya harga pupuk di Tanah Air disebabkan karena jumlah pupuk yang ada saat ini tidak sebanding dengan jumlah kebutuhan yang ada. “Kalau pupuknya tidak cukup, yang ingin beli banyak, terus pripun? Hukum pasar apa? Harganya pasti naik, problemnya di situ,” jelas Presiden. Oleh karenanya, untuk mendorong pemenuhan pupuk tersebut, pemerintah mengoperasikan kembali PT Pupuk Iskandar Muda (PIM) guna menambah kapasitas produksi pupuk nasional. “Bulan yang lalu Pupuk Iskandar Muda di Aceh kita hidupkan lagi, kita biayai. Sudah bisa berproduksi tetapi juga masih sedikit, 570 ribu ton,” kata Presiden. “Sudah berproduksi 570 ribu ton tapi tetap itu masih jauh dari kebutuhan yang kita inginkan,” sambungnya lagi. (*)Ada Dua Biang Kerok yang Bikin Harga Pupuk RI Jadi Mahal Selangit Versi Jokowi
Selasa 14-03-2023,05:00 WIB
Editor : Dona Piscesika
Kategori :
Terkait
Sabtu 22-02-2025,14:45 WIB
Pupuk Indonesia Berikan Pendampingan Tingkatkan Kesejahteraan Petani
Kamis 20-02-2025,18:07 WIB
Lebih Tua Mana Prabowo atau Jokowi?
Jumat 31-01-2025,21:08 WIB
Petani Berharap Dapat Bantuan Pupuk dan Penuntas Hama
Minggu 05-01-2025,12:46 WIB
OCCRP Sebut Tak Punya Kendali Atas Nominasi Jokowi Sebagai Tokoh Korup
Rabu 25-12-2024,22:44 WIB
Pupuk Indonesia Siap Salurkan Pupuk Bersubsidi Mulai 1 Januari 2025
Terpopuler
Selasa 04-03-2025,06:32 WIB
Jalur Jambi-Sumbar Putus, Jembatan Bailey Sepanjang 30 Meter Jadi Solusi Sementara
Selasa 04-03-2025,20:00 WIB
Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Tetap Terjaha di Tengah Meningkatnya Dinamika Perekonomian
Selasa 04-03-2025,16:50 WIB
Hadiri Sertijab Bupati Sarolangun, Gubernur Al Haris Minta Realisasikan Janji Saat Kampanye
Selasa 04-03-2025,02:05 WIB
Pendakian Puncak Cartensz Dihentikan, Fiersa Bestari Tahan Tangis
Selasa 04-03-2025,16:41 WIB
Kuasa Hukum Terpidana Minta 2 Tersangka Baru Kasus Mafia Tanah di Bungo Segera Ditahan
Terkini
Selasa 04-03-2025,22:15 WIB
KPK Geledah Dua Kantor Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
Selasa 04-03-2025,22:09 WIB
Banjir Bekasi Tersebar di 20 Titik dan Tujuh Kecamatan
Selasa 04-03-2025,21:48 WIB
Pembangunan Jembatan Batanghari 3, Direncanakan Lewat Proyek Tol
Selasa 04-03-2025,21:30 WIB
Hari Peduli Sampah Nasional, PTPN IV Regional 4 Jambi Kirim 300 Set Tong Sampah
Selasa 04-03-2025,20:37 WIB