JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID– Berkah imbas pembangunan jalan tol Jambi-Betung membuat warga yang lahanya terkena mendadak kaya.
Satu hektare tanah yang terkena pembangunan jalan Jambi-Betung dihargai Rp 700 juta.
Hal itu diungkapkan Agus Sunaryo Kepala Bappeda Provinsi Jambi.
Namun, dengan harga yang lumayan tersebut ada satu desa masih keberatan. Akibatnya pembebasan lahan pembangunan jalan tol Jambi-Betung masih ada kendala.
Desa yang dimaksud kepala Bappeda Provinsi Jambi itu berada di Kabupaten Muarojambi.
Menurut Agus, harga yang diminta masyarakat desa tersebut, 30 persen lebih tinggi dari yang ditetapkan.
Dengan harga satu hektarnya sudah ditetapkan harga Rp 700 juta untuk pembebasan lahan.
"Yang mereka maunya 30 persen lebih dari harga yang sudah ditetapkan. Tapi, itu masih dalam proses negosiasi tim, kita tidak sampai ke sana," akunya.
Sementara warga Sebapo, Kecamatan Mestong, Kabupaten Muaro Jambi yang terkena imbas jalan tol langsung mendadak kaya.
Tohirin misalnya, mendapat ganti rugi jalan tol Jambi-Palembang sebesar Rp 270 juta.
Ganti rugi yang diterima Tohirin itu karena lahannya yang ditanami karet kurang lebih 60 tumbuk terkena proyek jalan tol.
Pembagian uang ganti rugi jalan tol itu dilakukan Balai Desa Muaro Sebapo, Kecamatan Mestong, Muaro Jambi, Provinsi Jambi, Rabu (28/12) lalu.
Disinggung tentang program jalan tol Jambi-Palembang ini Tohirin mengaku sangat mendukung program pemerintah dalam membangun jalan tol.
"Makanya saat harga awal ganti rugi yang ditawarkan, saya tidak keberatan karena memang cukup tinggi jika dibandingkan harga pasar,"ujar Tohirin
Selanjutnya uang itu akan digunakan untuk apa?