“Gue udah nggak mood!”
“Dengerin dikit aja!” Suruh Jeje menarik Magenta agar duduk kembali, tapi ditolak oleh Magenta. Ia menghempaskan lengan Jeje.
Ari Hardianah Harahap--
“Jangan nyebelin, soalnya walau gue benci, jantung tetap deg – degan.” Magenta berucap dengan nada datar, ia menatap tepat di netra Jeje, “Tolong ngerti, biar hati gue tau hal yang pasti.” Magenta benar – benar meninggalkan Jeje sendirian setelahnya. Malam ini, lagu yang ia persiapan dengan Arjuna memang tak berhasil dimainkan, tapi alih – alih bersedih, Jeje ingin berteriak gembira, sebab tak apa katanya belum pasti, yang pasti ia dapat hati sang empu walau masih setengah meniti. (bersambung)