Batandang, Waktu Kunjung Pacar Muda-mudi Kerinci Jambi Zaman Dulu. Bacanya jadi Senyum-senyum Sendiri

Kamis 12-01-2023,12:11 WIB
Editor : Dona Piscesika

JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Setiap daerah pasti memiliki tradisi masing-masing dalam urusan muda-mudi. 

Batandang, merupakah salah satu istilah yang digunakan anak muda di Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi sejak zaman dulu. 

Batandang sama dengan waktu kunjung pacar alias wakuncar, atau waktunya ngapel calon pujaan hati. 

Dilakukan oleh laki-laki ke rumah pihak perempuan. Bentandang tak hanya untuk pasangan yang resmi pacaran, mereka yang berkunjung dalam tahap pendekatan juga bisa disebut  batandang. 

Mengutip tulisan dari penulis asal Kerinci, Hj Nursini Rais di sini , ia menulis bahwa di Kerinci juga dikenal istilah bamudo, artinya bermuda atau muda mudi terlibat hubungan percintaan. Ada juga istilah basakire yang maknanya kurang lebih sama. 

Pihak laki-laki yang bamudo, basakirie maupun sedang PDKT (Pendekatan) biasanya batandang datang sendirian atau mengajak teman.

Hanya saja, pihak perempuan tidak akan menanti sendiri. Biasanya di rumah sang perempuan, sudah ada teman atau kakak dan adiknya yang ikut mendampingi.

Itu sebabnya, zaman dulu batandang dilakukan setelah membuat janji terlebih dahulu, janji dibuat agar pihak perempuan bisa mengajak temannya untuk ikut mendampingi.

Saat batandang, berbagai hal dibahas, ngobrol santai soal kondisi lingkungan, masa depan, pendidikan dan sesekali juga diisi dengan acara saling berbalas pantun.

Jadwal batandang biasanya dilakukan pada malam hari. Ketika orangtua telah pulang dari mesjid, telah pulang dari ladang dan telah berkumpul di rumah. 

Pada zaman dulu, dua insan berlawanan jenis dikatakan resmi bamudo atau basakire ditandai dengan melakukan ritual saling bertukar baju atau bertukar kain sarung. 

Sarung atau baju pemberian biasanya dipakai oleh sang kekasih pada saat momen tertentu, misalnya saat main sore hari atau pada  acara-acara tertentu.

Jika hubungan telah usai atau putus kadang pemberian dikembalikan pada masing-masingnya. Atau tetap disimpan menjadi kenang-kenangan, sesuai kesepakatan bersama saat putus hubungan.

Batandang juga menjadi ajang silaturahmi untuk mengenal calon pasangan. 

Batandang tidak akan dilakukan sering-sering, jika telah siap, beberapa muda-mudi biasanya akan melanjutkan pertemuan dengan lamaran untuk persiapan untuk pernikahan. 

Beginilah gaya kunjung pacar pada zaman dulu di Kabupaten Kerinci. 

Seiring perkembangan zaman, tradisi batandang pun telah mulai tergerus, muda-mudi zaman sekarang banyak yang memilih bertemu teman dekatnya di kafe atau bermain di luar, ketimbang janjian bertemu di rumah. (*)

Kategori :