JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID—Bahan bakar CNG penggati Pertalite ternyata sangat cocok untuk motor dan mesin perahu nelayan.
Pertamina telah melakukan berbagai pengujian CNG, baik untuk sepeda motor, mobil hingga perahu nelayan.
Dengan harga perliter Rp 3 ribu, CNG digadang-gadang bakal langsung disukai masyarakat.
Harus diketahui bahwa CNG mirip dengan LGV yang telah terlebih dahulu digunakan, dengan kualitas yang sama, namun CNG mempunyai tekanan yang jauh lebih tinggi dari LGV.
Nah, kualitas pembakaran LGV setara dengan RON 98 dan ramah lingkungan, namun mempunyai tekanannya berkisar antara 8-12 bar sedangkan CNG mempunyai tekanan mencapai 200 bar.
Jadi, penggunaan kualitas CNG setara Pertamax Turbo tersebut membutuhkan penanganan yang lebih baik agar memiiliki keamanan yang dalam pengaplikasiannya di kendaraan.
Bagaimana dengan keamanan bahan bakar baru pengganti Pertalite itu? Pertamina telah menyiapkan tangki CNG setara Pertamax Turbo yang terbuat dari baja.
Dalam pengaplikasian CNG setara Pertamax Turbo untuk sepeda motor, Pertamina akan menggunakan tabung CNG 14 x 53 cm sehingga dapat di tempatkan dengan mudah di sepeda motor tanpa mengurangi kenyamanan dalam berkendara.
Sebagai informasi, bahan bakar baru pengganti Pertalite itu merupakan bahan bakar gas yang dibuat dengan melakukan kompresi metana (CH4) yang diekstrak dari gas alam ini telah digunakan oleh beberapa negara.
Sedangkan di Indonesia penggunaan bahan bakar baru pengganti Pertalite itu telah diaplikasikan untuk antara lain di bus Transjakarta.
M Haryo Yunianto, Direktur Utama PGN (Perusahaan Gas Negara) jika penggunaan CNG sebagai pengganti bensin lebih irit 55 persen dibanding dengan Pertalite.
Tak hanya itu, dalam pengaplikasian CNG tidak perlunmelakukan perubahan yang signifikan terhadap sistim bahan bakar pada kendaraan.
Dengan kualitas oktan yang mencapai 98 atau setara dengan Pertamax Turbo, tentunya akan meningkatan peforma dari kendaraan serta dengan emisi gas buang yang lebih rendah dari Pertalite.
“Selain harga lebih murah, CNG juga memiliki performa lebih baik dari Pertalite karena dari bahan baku metana yang bersih dan beroktan tinggi,” terang M Haryo Yunianto.
Menurut M Haryo Yunianto, dalam penggunaan BBM Pertalite 4 liter per hari dengan konversi ke CNG maka subsidi BBM setara 125 ribu kilo liter per tahun atau lebih pengganti bensin lebih irit 55 persen.