JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Adapun acara yang diadakan di Kantor Pusat Bank Jambi ini turut dihadiri oleh jajaran direksi dari Bank Pembangunan Daerah yaitu Bank Jambi, Bank Sultra, Bank Papua, Bank Kalsel, BPD Bali, Bank NTT, dan Bank Banten. Direktur Utama FDS, Sutjahyo Budiman dikonfirmasi sejumlah media mengatakan, program yang dilakukan di lantai 2 Mahligai 9 Bank Jambi adalah, agar semua BPD memiliki platform yang sama dalam melakukan digitalisasi.
“Sehingga menambah kapabilitas BPD dan BPD bisa masuk kemasayrakat bawah atau istilahnya buttom of pyramid. Karena kalau masyarakat tengah kota dan pinggir kota itu sudah biasa, tapi sesuai arahan OJK adalah bisa merambah masyarakat paling bawah. Kita ingin ada infrastruktur yang lengkap yang dimiliki BPD, sehingga BPD ini bisa saling bertukar pengalaman dan fikiran,” kata Direktur Utama FDS, Sutjahyo Budiman Jumat (18/11).
Dalam kegiatan juga hadir Card SME Bank yang merupakan bank dari Filipina. Dikatakannya kehadiran bank dari Filipina tersebut karena kebetulan bank tersebut tengah berada di Indonesia, dan juga melakukan kunjungan ke kantor FDS, yang ditunjuk sebagai vendor oleh Card SME Bank.
“Kita pun ada join session dan kebetulan pas. Karena Card SME Bank ini berfokus kepada ultra mikro, dengan pinjaman Rp 1,5 juta hingga 3 juta. Kalau BPD punya misi seperti Card SME Bank untuk memajukan Provinsi masing-masing ini bisa dicontoh,” urainya.
Pihaknya melihat BPD masih sulit untuk menjangkau itu. Apalagi Card SME Bank merupakan bank pinjaman mikro kedua terbesar didunia, untuk pertama ditempati bank dari Bangladesh. “Kita desain supaya ada pertemuan lanjutan, jadi tidak sampai disini saja. Bagaimana BPD dapat mengoperasikan penyaluran dan melayani masyarakat mikro, yang tentunya berbeda dengan pelayanan nasabah biasa,” jelasnya.
Sementara, Direktur Utama PAC, Ryan Sumardiharja mengatakan mengatakan bahwa User Group Discussion ini bertujuan untuk saling berdiskusi dan mencapai suatu standarisasi digital sesuai kebutuhan masing-masing Bank. “Kami berharap pertemuan bisa mencapai standarisasi dan kesekapatan, terutama apa yang akan dijalani BPD”.
Senada, Dirut Bank Jambi, Dr. H. Yunsak El Halcon, S.H., M.Si mengungkapkan harapannya di tahun 2023 antar BPD dapat saling membantu agar dapat tercipta suatu standarisasi digital dan pada User Group Discussion kali ini akan tercipta Komitmen Bersama yang akan dicapai di tahun 2023 harapannya dalam User Group Discussion,
“Pertemuan kali ini adalah inisiatif 7 BPD yang tergabung dalam T24 FDS-PAC, agar BPD yang masih tertinggal bisa disetarakan. Dan BPD yang sudah baik menjadi lebih baik. Bagaiman nantinya masyarakat terlayanai secara murah, cepat dan efisien. Kalau platform kami sudah bergerak cepat. Kami sudah sangat maju, dan akan terus mengembangkan fitur terbaru,” tandas Dirut Bank Jambi, Dr. H. Yunsak El Halcon, S.H.,M.Si.
Dalam kesempatan yang sama terdapat beberapa pembahasan yang diisi oleh partner-partner Pactindo dan FDS yang tergabung di dalam BPD Ecosystem untuk berbagi tentang upaya mereka dalam meningkatkan sinergitas layanan digital BPD. Agenda ini meliputi pembahasan KKPD yang disampaikan oleh Ida Bagus Gede Setia Yasa selaku Direktur Operasional BPD Bali, Alternative Data Scoring oleh Djoni Tan selaku Business Development Director Tongdun, Sharing Biller oleh Arbert Nofem Cornelis selaku Business Development Head Indomaret, Business Update Siplah oleh Jansen selaku Sekjen Marketplace SIPLah, Business Update PAC & FDS oleh Beby selaku Business Development FDS. (yos)