‘Siang – siang gini enaknya makan seblak atau bakso?’
‘Kok lo bolos nggak ngajak gue?!’
‘gue otw kosan, siap – siap gih soalnya gua nggak mau jalan sama gembel’
‘Arisa, pangeran Sundra tiba’
Bertepan dengan balon percakapan terkahir yang muncul di bar notifikasinya, Arisa turut selesai dengan kisah romanasa virtualnya. Mengapa ia harus menyia – nyiakan hari dengan wujud yang tak pasti, jika bersama Sundra, Arisa temui hati yang penuh dengan ekstensi cinta dan kasih. Aduh, kini Arisa susah hati, bagaimana ia harus mengaku pada Sundra, kini Arisa juga turut jatuh hati.