"Kerusakan apa yang terjadi hari ini disebabkan karena dua kapolri yang nggak bagus itu, gitu loh. Yang mantan-mantan kapolri nggak mau ngajak mereka," tandasnya.
Mahfud MD singgung perang bintang
Di tengah isu perang bintang ini banyak pihak yang berikan tanggapan.
Sosok yang berikan tanggapan mulai dari Menkopolhukam Mahfud MD, hingga ketua Indonesian Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso.
Ketua IPW menyikapi isu perang bintang ini dengan mengkaitkan nama terdakwa Ferdy Sambo.
Bahkan Sugeng Teguh Santoso sampai mengungkit buku hitam yang dimiliki oleh Ferdy Sambo.
Ia menilai bukan tidak mungkin jika sejumlah jenderal bisa saling bongkar kartu terkait pelanggaran yang terjadi di tubuh Polri.
"Kalau terkait dengan dugaan-dugaan pelanggaran dari kepolisian, para jenderal ini kalau mau dibongkar bukannya tidak bisa," ujar Teguh.
Salah satu yang jadi sorotan IPW adalah adanya dugaan tambang ilegal.
"Tambang-tambang ilegal ini terjadi di Kalimantan Timur," ungkap Teguh.
"Karena terjadi kesepakatan rupanya bahwa ada uang perlindungan yang memang harus dikelola dan dibagikan secara proporsional di antara petinggi kepolisian lokal di Kaltim dan juga yang di Mabes. Ini yang terekam saya lihat di buku hitam Sambo," dia menambahkan.
Sugeng juga ungkapkan, Sambo sempat meminta agar hal itu ditertibkan.
"Bahkan FS meminta supaya dilakukan penertiban karena perlindungan ini melibatkan jenderal-jenderal pada wilayah kepolisian lokal," ungkap dia.
Di sisi lain, Menko Polhukam Mahfud MD menyebut bahwa isu perang bintang kembali mencuat setelah adanya klarifikasi dari Ismail Bolong.
Mahfud MD mengatakan para perwira tinggi Polri sudah saling membuka 'kartu AS' masing-masing di dalam isu perang bintang.
Maka dari itu Mahfud MD secara tegas ingin agar kasus tersebut bisa secepat mungkin bisa diusut tuntas.