Nadiem kemudian mengakui dirinya salah memilih padanan kata, ia memastikan tim bayangan yang dimaksud sebelumnya adalah vendor.
Ia pertama kali membicarakan soal 'shadow organization' saat menghadiri agenda United Nations Transforming Education Summit di markas besar Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) beberapa hari lalu.
"Saya ada kesalahan dalam menggunakan kata shadow organization. Yang saya maksudkan itu sebenarnya organisasi ini adalah mirroring terhadap kementerian kami," kata dia.
Ia menyebut 400 orang dari GovTech Edu itu dibayar dengan anggaran Kemendikbudristek. GovTech Edu merupakan mitra kerja yang bisa mendiskusikan banyak hal dengan pejabat-pejabat di Kemendikbudristek.
Tim dari GovTech Edu pun bisa berkoordinasi dengan baik saat bekerja bersama direktorat-direktorat jenderal di Kemendikbudristek.
Sejauh ini, GovTech Edu turut berkontribusi dalam pembuatan produk teknologi seperti Merdeka Mengajar, ARKAS and SIPLah, Kampus Merdeka, Rapor Pendidikan dan Belajar.id. (radarcirebon)