Dengan Sistem Hidroponik Nutrient Film Technique (NFT)
JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Penyengat Rendah merupakan salah satu kelurahan di Kota Jambi, yang sudah lama menjadi target pengembangan sentra produksi tanaman sayuran hidroponik. Hal tersebut dimulai sejak tahun 2015 yang lalu, dimana Pemerintah Kota Jambi bekerjasama dengan Bank Indonesia, secara langsung memberikan dukungan kepada salah satu kelompok tani di Kelurahan Penyengat Rendah, yaitu Hidro Makmur Jaya yang saat itu telah melakukan usaha budidaya tanaman sayuran hidroponik. Meskipun demikian, hingga saat ini belum semua kelompok tani di Kelurahan Penyengat Rendah memahami teknik budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik.
Paparan mengenai Budidaya Tanaman Sayuran Tanpa Tanah dengan sistem hidroponik NFT--
Sehubungan hal tersebut, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PPM), Prodi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, UNJA berinisiatif melakukan kegiatan penyuluhan tentang budidaya tanaman sayuran dengan sistem hidroponik nutrient film technique (NFT). Tujuannya adalah untuk membantu meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dalam melakukan budidaya secara hidroponik. Kegiatan ini diketuai oleh Hamdan Maruli Siregar, S.P., M.Si, dengan anggota Herni Dwinta Pebrianti, S.P., M.Si, Najla Anwar Fuadi, S.P., M.Si, dan beberapa mahasiswa dari Prodi Agroekoteknologi. Peserta kegiatan adalah anggota Kelompok Tani Galusia dan Berkah Asri yang masing-masing diwakili oleh 13 orang.
Hasil tanaman budidaya tanaman sayuran tanpa tanah dengan sistem hidroponik NFT--
Penyuluhan dilakukan pada Kamis (18/8) lalu, bertempat di Aula Kantor Kelurahan Penyengat Rendah. Kegiatan ini diawali dengan sambutan oleh Sekertaris Lurah Penyengat Rendah Sri Wahyuni, S.E, sekaligus membuka kegiatan secara resmi. Dalam sambutannya, Sri Wahyuni, S.E, mengungkapkan, bahwa sangat mendukung pelaksanaan kegiatan ini karena memberikan banyak manfaat bagi masyarakat.
"Sehingga masyarakat memiliki keterampilan dalam melakukan budidaya secara hidroponik, terlebih jika mampu menjadikannya sebagai suatu usaha yang menguntungkan," kata Sekertaris Lurah Penyengat Rendah, Sri Wahyuni, S.E.
Selain mendapatkan meteri penyuluhan, peserta kegiatan juga diberikan kesempatan untuk melakukan praktik penyemaian benih sekaligus pemeliharaan terhadap demplot tanaman hidroponik yang telah disediakan sebelumnya hingga melakukan pemanenan. Hidroponik NFT dipilih karena lebih praktis dan efisien dalam penggunaan nutrisi. Cara kerjanya adalah dengan mengalirkan air yang mengandung nutrisi dari bak penampungan ke penampang tempat tumbuhnya tanaman, melalui pipa nutrisi kemudian kembali lagi ke bak penampungan, sehingga tidak ada nutrisi yang terbuang percuma dan tanaman akan tetap terjaga asupan nutrisinya.
Secara keseluruhan pelaksanaan kegiatan ini berjalan dengan lancar dan peserta pun sangat antusias dalam mengikuti setiap rangkaian kegiatan. Hal tersebut terlihat dari keaktifan peserta selama mengikuti sesi diskusi dan praktik. Penyuluh Pertanian Kelurahan Penyengat Rendah, Putri Indah Hayati, S.TP bahkan menyampaikan bahwa peserta sangat bersemangat, ketika melakukan pemanenan pada demplot tanaman hidroponik dan bermaksud untuk melakukan penanaman kembali.
"Hal tersebut menunjukkan bahwa selain membantu dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilan peserta, pelaksanaan penyuluhan juga mampu menumbuhkan minat dan semagat peserta untuk melakukannya secara mandiri. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendampingan lebih lanjut untuk menjamin keberhasilan dan keberlanjutan usaha tersebut," tandas Penyuluh Pertanian Kelurahan Penyengat Rendah, Putri Indah Hayati, S.TP. (yos)