Seorang Santri di Tebo Ngaku Diculik Biar Bisa Kabur Dari Pondok Pesantren

Senin 19-09-2022,19:25 WIB
Editor : Setya Novanto

MUARATEBO, JMABIEKSPRES.CO.ID - RY (13) Seorang santri disalah satu Pondok  Pesantren di Kecamatan Tebo Tengah, Kabupaten Tebo sempat menghebohkan warga, pasalnya RY mengaku diculik, padahal ingin melarikan diri dari salah satu Ponpes di Tebo. 

Kejadian tersebut bermula pada saat RY mengaku kepada warga yang berada di KM 7 Simpang Mataram, Dusun Karya Bakti, Kelurahan Tebing Tinggi, kampung pancasila di Tebo Tengah. Dirinya mengaku bahwa ada seorang yang tak dikenal menggunakan mobil Avanza berhenti di depan ponpes dan mengajak dirinya makan di sekitar Mesjid Jami Tebo Tengah. 

"Kami dak sadar, tibo-tibo kami lah di dalam mobil, antara sadar dengan idak kami masuk mobil," kata RY.

Menurut keterangan dari RY, dirinya bersama dua rekan lainnya berasal dari Pondok Pesanten Lebak Bungur Kecamatan Sumay. Dua rekan yang dimaksud adalah NF dan R, "Sayo, NF dan R, NF lari ke arah Mangun Jayo, R lari ke arah Kuamang dan sayo lari kesiko (Lorong Mangun Jayo, Read) " jelasnya.

Dirinya juga menyebut bahwa di dalam mobil itu ada empat orang dewasa dan satu orang anak sebaya dengan dirinya namun dirinya tidak mengetahui siapa anak tersebut.

Sementara itu, menurut pengakuan warga sekitar, Abuhari, awalnya RY berjalan sendiri di depan tempat dirinya berjualan. Namun setelah jauh berjalan masuk lorong tersebut kemudian RY berbalik arah untuk membeli air minum, "Dia tadi jalan sendiri, terus sampai di ujung aspal balik lagi, dia bertanya apakah jalan itu bisa ke Pulau Temiang," katanya.

Kapolsek Tebo Tengah, AKP Dedi Tanto Manurung saat dikonfirmasi Senin (19/9) kemarin mengatakan, dari hasil penyelidikan pihak kepolisian tidak ada penculikan. Dedi menyebut bahwa anak tersebut memang keluar dari Ponpes tanpa seizin dari pihak Ponpes.

"Dia pingin pulang, namun tidak izin dengan pihak ponpes," kata Kapolsek.

Karena takut dimarahi oleh pihak ponpes, akhirnya cerita penculikan tersebut dikarang oleh RY. Selain itu, Pesantren yang diceritakan oleh RY juga hanya karangan. Padahal tidak ada Pesantren di sana yang ada Pesantren di Kecamatan Tebo Tengah. 

"Tidak ada dia naik mobil, makan d di dekat Mesjid bersama dua rekan temannya, lain sebagai nya, itu karangan anak tersebut," pungkas Kapolsek.

Sementara itu, Kaspul Anwar (48) ayah RY mengatakan anak nya tidak diculik melainkan kabur dari Ponpes, "Saya selaku orang tua dari ayah RY mohon maaf kepada semua masyarakat, Kapolsek, bapak TNI, rekan-rekan media dan semua lapisan masyarakat, " ucapnya.

Diakuinya, anak nya yang bernama RY memang mengarang cerita, kemungkinan RY takut dengan pimpinan pondok dan orang tua sehingga mengarang ceritanya tersebut, "Anak saya memang mengarang cerita mungkin takut dengan pimpinan ponpes dan saya, makanya dikarang lah cerita ini," pungkasnya. (bjg).

Kategori :