JAKARTA, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Berawal dari upaya meningkatkan economic value bahan pangan singkong, camilan sehat keripik singkong dengan brand Matoh asal Bojonegoro, Jawa Timur lahir pada 2013. Kini Matoh pun sudah menjadi produk ekspor dan turut meramaikan Festival Tong Tong di Belanda.
Matoh adalah brand keripik singkong yang dibesarkan oleh PT Paretu Estu Guna dengan enam varian rasa berbeda yaitu Keju, Original Soya, Manis Asin, Sambal Purut, Balado dan Sea Salt. Selain itu, dua bulan lalu Matoh merilis varian baru keripik ubi rasa Cinnamon. Factory Manager PT Paretu Estu Guna Muhammad Pujiono bercerita, pada awalnya ia merintis usaha dari mengubah gudang tembakau menjadi gudang tepung singkong gluten free. Dengan pasokan dari petani singkong di daerahnya, pihaknya pun mencoba membuat keripik singkong dengan tujuan meningkatkan nilai ekonomi dari tanaman pangan tersebut. Jatuh bangun saat menjalankan usaha, mendorongnya untuk riset terhadap bibit singkong yang bagus sebagai bahan baku keripik. Hingga pada 2013 pihaknya mendapatkan varian bibit singkong yang cocok dari Kalimantan untuk diformulasikan menjadi makanan ringan. “Kami membuat singkong dengan value yang tinggi sebagai healthy snack dan hadirlah keripik singkong ini,” ujarnya. Selanjutnya, ia merasa terpanggil memberdayakan petani di wilayah Bojonegoro. Pasalnya, banyak lahan pertanian di Bojonegoro gagal panen karena pengairan yang kurang, sedangkan singkong perawatannya relatif mudah dan tidak memerlukan air yang banyak. “Akhirnya kami kolaborasi dengan beberapa petani, kami memberikan bibit yang kami ambil waktu panen. Jadi, keripik singkong dengan brand Matoh yang merupakan bahasa lokal Bojonegoro artinya bagus, sip, atau top. Gudang pun kami ubah dengan konsep food grade,” katanya. Adapun dalam pemasaran Matoh, pihaknya menjalankan berbagai strategi. Salah satunya mengikuti BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, ajang untuk mendorong pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) naik kelas dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI. Pada ajang tersebut ia juga mendapat kesempatan untuk mengikuti Festival Tong Tong di Negeri Kincir Angin. Pujiono pun bercerita bahwa Matoh sudah diekspor sejak 2019 setelah rutin mengikuti program pelatihan ekspor dari pemerintah. Sebelum pandemi Covid-19 melanda dunia, Pujiono mengatakan porsi ekspor Matoh mencapai 65% dari total produksi. “Di dalam negeri, orang makan healthy snack itu masih relatif rendah. Matoh tidak ada pengawet, gluten free, tidak menggunakan pewarna, seasoning-nya punya sendiri dari rempah khas Indonesia yang menerapkan penanaman secara organik. Jadinya Matoh itu premium healthy snack. Enak tapi menyehatkan juga,” ujar Pujiono. Namun, ketika pandemi melanda porsi penjualan menjadi terbalik yaitu 65% untuk pasar lokal dan 35% ekspor. Menurutnya hal itu terjadi karena adanya lockdown di beberapa negara sehingga proses pengiriman menjadi terbatas. Kendati demikian, hal itu tak menyurutkan pihaknya untuk terus memperluas pasar ekspor. Rencananya Matoh akan melakukan ekspansi ke Kawasan Timur Tengah dan Afrika. Di sisi lain, pihaknya akan memprioritaskan Belanda sebagai tujuan ekspor berikutnya. Belanda dinilai memiliki pasar yang tinggi karena masyarakat Belanda lebih familiar dengan produk dan cita rasa Indonesia. Adapun saat ini, pasar terbesar Matoh di Tanah Air adalah Pulau Bali. Dengan harga produk Matoh termurah Rp13.000, Pujiono menuturkan produksi Matoh kini mencapai 25-30 ton atau sekitar 40.000-50.000 kemasan per bulan. Dalam menjalankan usaha, pihaknya juga mempekerjakan sekitar 30 karyawan dan bekerja sama dengan sekitar 8 petani yang per orangnya mengelola ladang singkong 1,5-2 hektar. Konsisten Edukasi UMKM Go Global Direktur Bisnis Kecil & Menengah BRI Amam Sukriyanto menjelaskan bahwa pihaknya terus mengedukasi dan menyiapkan pelaku UMKM untuk mengembangkan pangsa pasarnya hingga ke mancanegara atau go global. Amam menambahkan bahwa perseroan juga melakukan strategi business matching mempertemukan konsumen (buyer) dari mancanegara dengan UMKM lokal. Strategi ini dapat dilihat dari gelaran BRI UMKM EXPO(RT) BRILIANPRENEUR, ajang tahunan BRI untuk mendorong pelaku UMKM binaan BRI go global. Di tahun lalu, ajang tersebut mencatatkan transaksi business matching hingga US$72,13 juta atau melampaui target perseroan yang telah ditetapkan sebesar US$65 juta. Adapun sebanyak 110 buyers meramaikan ajang ini yang berasal dari 31 negara, termasuk Amerika Serikat, Uni Eropa, Timur tengah, hingga Australia. "UMKM lokal memiliki potensi yang sangat besar dengan beragam keunikan serta produk yang disukai oleh berbagai konsumen dari berbagai negara. Untuk itu lah, kami coba berusaha mendampingi agar produk UMKM lokal ini memiliki kualitas terbaik dan selaras dengan kebutuhan pasar," tambahnya. (van)Dari Bojonegoro ke Belanda, BRI Dukung Healty Snack Matoh Perkuat Ekspor
Senin 12-09-2022,16:53 WIB
Reporter : Setya Novanto
Editor : Setya Novanto
Tags : #umkm
#pasar tong tong
#matoh food
#kontribusi bumn untuk masyarakat indonesia
#impor
#ekspor
#bri
#bbri
Kategori :
Terkait
Kamis 20-03-2025,22:38 WIB
Gelar BRILiaN Fest Ramadhan 1446 H, BRI Tawarkan Promo Menarik dan Sembako Murah bagi Masyarakat
Kamis 20-03-2025,18:16 WIB
UMKM Produsen Wewangian Binaan BRI Siap Harumkan Indonesia di Kancah Dunia
Rabu 19-03-2025,23:06 WIB
BRI Himbau Nasabah untuk Waspada dan Jaga Kerahasiaan Data Transaksi Perbankan
Rabu 19-03-2025,21:48 WIB
Pakai QRIS BRI, Dapat Diskon 10 Persen Buka dan Sahur
Terpopuler
Kamis 20-03-2025,21:59 WIB
Update Terbaru Harga Emas Antam: Hari Ini Meroket Lagi Jadi Rp1,774 Juta Per Gram
Kamis 20-03-2025,19:28 WIB
Sidang Kasus Narkoba, Helen dan Diding Didakwa sebagai Pengendali Sabu dan Ekstasi
Kamis 20-03-2025,21:46 WIB
Ditundukkan Australia 5-1, Ini Kata Pelatih Timnas Indonesia Patrick Kluivert
Kamis 20-03-2025,21:40 WIB
Gebuk Bahrain 2-0, Jepang Langsung Lolos Piala Dunia 2026
Kamis 20-03-2025,19:08 WIB
Bulan Ramadhan Bank Jambi Berhasil raih Penghargaan
Terkini
Jumat 21-03-2025,11:12 WIB
Timnas Fokus kan Persiapan Lawan Bahrain
Jumat 21-03-2025,06:15 WIB
Perempat Final UEFA Nations, Prancis Digebuk Korasia 2-0
Jumat 21-03-2025,05:55 WIB
DIBUKA 1 APRIl 2025! Pendaftaran Beasiswa Indonesia Bangkit Kementerian Agama 2025, Ini Syaratnya
Jumat 21-03-2025,05:37 WIB
Alhamdulillah! Harga TBS Sawit Jambi Naik Rp 76/Kilogram, Berikut Daftar Harga 21-27 Maret 2025
Kamis 20-03-2025,22:54 WIB