Seorang Pelari Meninggal Dunia Saat Mengikuti Lomba Balikpapan Open 10K

Selasa 06-09-2022,06:00 WIB
Reporter : donapiscesika
Editor : donapiscesika

BALIKPAPAN, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Event lari Balikpapan Open 10K yang dilaksanakan Pemerintah Kota Balikpapan di Lapangan Merdeka pada Minggu  (5/9) memakan korban. 

 

Adalah Muhammad Jufri, salah satu peserta yang berusia 46 tahun, meninggal dunia dalam perjalanan ke rumah sakit setelah mendapat pertolongan tim medis pada rute kilometer ke tujuh, saat sedang lari.

 

Jufri tumbang persis di depan Kantor Dinas Keseharan Kota Balikpapan. Ketika itu Jufri tiba-tiba terjatuh. 

 

Petugas juga telah mencoba melakukan resusitasi jantung paru atau memberi nafas buatan dan tekanan berulang pada dada Jufri, kemudian langsung membawanya dengan ambulan menuju RS, namun nyawa Jufri tak tertolong dan diperkirakan meninggal dunia sebelum sampai di rumah sakit. 

 

Hasil pemeriksaan tim kesehatan yang sedang bertugas di lintasan, didapat kondisi denyut jantung Jufri yang sudah tak terukur, pupil mengecil hingga 3 milimeter dan kesadaran Jufri hilang. Dr Julianti, Kepala Dinas Kesehatan Kota Balikpapan mengatakan, kemungkinan besar penyebab meninggalnya almarhum adalah akibat serangan jantung.

 

Kata Abi Hasan, Ketua Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) Balikpapan, seperti dikutip Jambi Ekspres dari Antara, Jufri memulai lari sesuai titik start di Lapangan Merdeka, sama dengan peserta lainnya. 

 

Jufri mengenakan nomor dada 0813 dan mendaftar pada kategori Pelari Veteran. 

 

Event lari ini dilihat dari situs lariku.info, membuka beberapa kategori, yaitu Elite untuk 150 orang, umum/mahasiswa 3000 slot,  TNI/Polri 250 slot, Pelajar SMU Kaltim 4000 slot dan kategori veteran/master seperti yang diikuti Jufri hanya dibatasi untuk 45 slot saja. 

 

Total hadiah yang disiapkan panitia adalah Rp.500 juta. Event ini dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Balikpapan melalui Disparpora Kota Balik Papan.

 

Event ini juga diisi dengan festival kuliner UMKM, penampila music dan berbagai hiburan lainnya. 

 

Peserta lari juga ada yang datang dari luar provinsi bahkan luar pulau karena dibuka secara nasional. 

 

Kasus pelari meninggal saat mengikuti lomba sudah sering terjadi di Indonesia. Pada tahun 2018 lalu seorang peserta Borobudur Marathon juga meninggal dunia saat mengikuti full marathon. Nama korban adalah Firman Asnawi, ia meninggal dalam usia 23 tahun.

 

Sebelumnya, dalam event Bali Marathon 2018, Denny Handoyo seorang peserta lari 10K juga meninggal dunia setelah tumbang sesaat sebelum menyentuh garis finish.

 

Sementara itu Arief Hartani dalam Electric Jakarta Marathon juga mengalami hal yang sama. Arief meninggal dunia setelah jatuh pada kilometer ke tiga, dari 5K yang harus diselesaikan. (dpc)

Kategori :