MUARATEBO, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Menyikapi persoalan mogok kerja yang dilakukan beberapa dokter spesialis di RSUD STS Tebo, Penjabat (Pj) Bupati Tebo, H. Aspan, ST menegaskan bahwa Pemkab Tebo mempunyai harga diri dan tidak akan tinggal diam terkait hal tersebut.
Hal itu disampaikan Aspan, setelah dua kali melakukan mediasi, namun masih saja timbul permasalahan baru yang dilakukan oleh dokter spesialis. Memang mogok kerja sempat terjadi dari beberapa dokter spesialis, mereka beralasan karena manajemen pimpinan rumah sakit yang kurang bagus.
"Menurut kami, ini adalah suatu hal yang tidak terpuji, kalau lah memang ada kebijakan yang tidak sesuai tolong sampaikan kepada kami," ujar Aspan. Minggu (4/9) kemarin.
Lanjutnya, selama ini pihaknya sudah berusaha untuk memenuhi kebutuhan kebutuhan dokter spesialis ini, seperti kemarin mereka minta tunjangan untuk dinaikkan sudah kita upayakan, minta perumahan kita penuhi, minta kendaraan akan kita anggarkan di APBD Perubahan ini.
"Itu semua secara perlahan akan kita penuhi, tapi malah terkesan di kasih hati malah minta jantung," katanya.
Dikatakannya, untuk mengantisipasi ini semua, Pemkab Tebo sudah bekerjasama dengan Universitas Andalas, dan mempunyai dua program jangka pendek dan jangka panjang.
"Jangka pendeknya, kita akan di backup dengan dokter spesialis yang baru tamat, mereka akan di pekerjakan di sini, (rsud.red). Pihak Universitas menjamin nanti ijazahnya akan ditahan, jika mereka macam macam, "Kemudian, jangka panjangnya kita cari putera puteri daerah Tebo untuk di sekolahkan di Universitas Andalas," ungkap Aspan.
"Kita sudah dua kali melakukan mediasi untuk mencarikan solusi yang terbaik, kita penuhi apa yang menjadi kebutuhan yang disampaikan dalam keluhan dokter spesialis yang ada. Namun tetap timbul lagi permasalahan, seakan-akan ada hal yang tidak sesuai lagi," Tambah Aspan.
Dirinya menegaskan bahwa pemerintah daerah tentu akan mengambil tindakan yang sesuai regulasinya. Menurut Aspan, pihaknya tidak bisa langsung kita mengambil kebijakan mengganti hanya karena ada permasalahan. Para dokter spesialis juga beralasan terkait kepemimpinan Direktur RSUD Tebo
"Sementara setelah kita bertanya dengan pegawai dan beberapa staf, sampai satpam dan perawat, ternyata tidak seperti itu," bebernya.
Diterangkan Aspan, pihaknya akan tetap mencari solusi yang terbaik, "kita tau di Tebo hanya ada satu satunya rumah sakit, tidak mungkin kita korbankan hanya gara gara satu orang. Tetapi ini semua ada mekanismenya" ujar Aspan.
Ia menekankan berbicara pelayanan harus ditingkatkan, perlu diingat adanya kerjasama dengan pihak universitas andalas, pihaknya meyakini para dokter spesialis yang bertindak sekarang mengetahui efek yang kemungkinan terjadi.
"Kami ingin wibawa pemerintah daerah ini tidak dianggap bisa dipermainkan. intinya wibawa pemda jangan sampai jatuh," tuturnya.
Terkait beberapa orang dokter spesialis yang membuka praktek pribadi yang menggunakan fasilitas negara, dan mengambil keuntungan pribadi, Aspan menegaskan bahwa kedepan hal tersebut akan tertibkan. Dirinya juga sudah telusuri apa saja fasilitas yang telah diberikan. Bahkan terkait besaran penghasilan, darimana saja, bukan hanya dari TPP, Gaji, tetapi juga ada sampingan lainnya juga sudah diketahui
"Artinya secara ekonomi penghasilan mereka cukup, bahasa kasarnya kurang apa lagi, kenapa harus bertindak mogok kerja seperti itu. Jujur pemda sudah merasa gerah, tingkah mereka seakan akan merendahkan harga diri pemda," pungkasnya.(bjg)