MUARA BUNGO, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Pembangunan Gedung Tenis Indoor yang berada disebelah Pujasera Bungo, dinilai hanya menghambur-hamburkan uang.
Selain pemanfaatan tidak untuk orang banyak, proyek Dinas PUPR Bungo 2022 senilai Rp1,4 Milyar itu tidak mencerminkan kondisi keuangan daerah yang sulit.
Berbagai sorotan bahkan terus dilakukan berbagai pihak terhadap proyek tersebut. Rerata mereka menilai proyek tersebut minim manfaat dan hanya menghambur-hamburkan uang ditengah masyarakat yang tengah kesulitan seperti sekarang.
Ketua LSM Independen Nasionalis Anti Korupsi Wilayah Jambi, Fahlefi kepada awak mengungkapkan kekecewaannya kenapa proyek hampir 1,5 milyar itu bisa terlaksana ditengah masyarakat yang kesulitan ekonomi seperti sekarang.
“Alokasi anggaran ini mencerminkan tingkat sensitifitas pemerintah daerah terhadap masalah yang dihadapi warga sangat rendah. Warga sedang berupaya untuk pemulihan ekonomi akibat Covid-19, kok malah anggaran dihambur-hamburkan begitu saja dengan membangun tempat olahraga yang tidak begitu penting seperti ini,” sebut Fahlefi, Minggu (05/09/).
Bukan itu saja, menurut Fahlefi banyak lagi persoalan ditengah masyarakat yang semestinya menjadi prioritas pembangunan bagi pemerintah dalam hal pembangunan fisik, seperti pembangunan jalan perkebunan hingga perbaikan jalan-jalan yang rusak.
"Banyak yang seharusnya jadi prioritas pembangunan atas dasar kebutuhan, bukan membangun atas dasar keinginan seperti ini. Kalau kita mau jujur siapa yang akan berolahraga di lapangan tenis itu? Tidak ada orang "kecil" kan," cetus Fahlefi.
Pantau di lapangan, Pembangunan Gedung Tenis Indoor itu dianggarkan oleh Dinas PUPR Bungo melalui APBD Bungo dengan nomor kontrak 10/CK/PUPR/BUNGO/2022 dengan besaran anggaran Rp1.485.578.000.00 yang dikerjakan oleh CV. PAYE MORE RAWANG dengan masa pelaksanaan 143 hari kalender.(aes)