JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Jatuhnya tanah dan pohon dari atas tebing akibat hujan deras menyebabkan jalan nasional tak dapat dilalui beberapa saat pada Jumat (2/9) pagi. Longsor itu sendiri telah ditangani pihak terkait.
Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Wilayah Jambi Bosar H.Pasaribu melalui Kepala Satker Pelaksanaan Jalan Nasional (PJN) II Diaz Shodiq mengatakan total terdapat 25 titik longsor yang terjadi di ruas jalan lintas Bangko- Kerinci. Dengan rincian di ruas sungai manau – batas kerinci sebanyak 19 titik. Serta Batas Kerinci - Sanggaran Agung 6 titik.
“Longsor ini diakibatkan tanah dan pohon tumbang dari atas tebing yang menutup jalan (sebelah kanan dari arah Jambi ke Kerinci). Adapun untuk longsor besar terdapat pada 4 titik di ruas Sungai Manau- Batas Kerinci. Lokasi ini merupakan lokasi yang memang rawan longsor di Desa Birun,” sebut Diaz kepada Jambi Ekspres Jumat (2/9).
Pihak BPJN, kata Diaz, telah melakukan pembersihan manual dan dengan alat berat. Alat berat itu berupa 3 Backhoe loader dan Dumptruk milik PJN II dan penyedia jasa setempat.
Longsor ini sendiri, diakibatkan hujan yang mengguyur mulai Kamis pukul 20.00 WIB hingga Jumat pukul 08.00 WIB. Sedangkan kemacetan yang terjadi terjadi pada pukul 06.00 WIB sampai pukul 11.00 WIB. “Dan setelah jam 11 lalu lintas mobil berangsur lancar,” katanya.
Ditanya soal penyebab terjadinya longsor, Diaz tak memungkiri dari peninjauan pihaknya di sepanjang jalan Desa Birun terjadi perubahan tata guna lahan. Jikapun tak ada perubahan tata guna lahan terdapat pohon-pohon lama yang sudah lapuk sehingga banyak yang tumbang.
Untuk penanganan permanen, tak banyak yang bisa dilakukan karena kondisi tanah yang labil dan merupakan material lepas rawan longsor. “Tak ada penanganan permanen di lokasi ini juga diakibatkan terkait kepemilikan lahan di daerah ini. Total diruas Sungai Manau-Batas Kerinci 28 Kilometer ini,” akunya. (aan)