PARIS, JAMBIEKSPRES.CO.ID – Klub raksasa Prancis, Paris Saint-Germain mengumumkan pemecatan Mauricio Pochettino dari kursi pelatih, Selasa (5/7). Beberapa saat kemudian, mereka memperkenalkan Christophe Galtier sebagai pelatih PSG yang baru.
Galtier sebagai pelatih PSG yang baru menggantikan Pochettino. Pelatih berkebangsaan Prancis itu membawa Lille menjuarai Ligue 1 pada musim 2020/21 lalu.
Melalui akun resmi klub, Selasa malam WIB, Paris Saint-Germain mengumumkan pemecatan Mauricio Pochettino, digantikan Christophe Galtier sebagai pelatih PSG.
Galtier adalah pelatih ketujuh PSG sejak taipan Qatar, Nasser El Khelaifi membeli klub 11 tahun lalu.
“Ya, saya emosional, ya saya bangga,” kata Galtier dalam konferensi pers, Selasa.
Sebagai pelatih klub sebesar PSG, Galtier dibebani target cukup tinggi. Bukan hanya berjaya di Ligue 1, tapi diharapkan bisa membawa Les Parisian mengangkat trofi Liga Champions.
“Saya sepenuhnya menyadari tanggung jawab yang dibebankan kepada saya, bahwa PSG menjalani musim yang hebat.”
“Saya sudah mempersiapkan diri untuk ini.”
“Jika saya telah menerima tanggung jawab ini, itu karena saya merasa saya mampu.”
Klub sebelumnya telah mengeluarkan pernyataan singkat yang mengkonfirmasi apa yang telah disebut-sebut secara luas selama berminggu-minggu – kepergian Pochettino dengan satu tahun tersisa di kontraknya.
“Paris Saint-Germain mengonfirmasi bahwa Mauricio Pochettino telah mengakhiri perannya di klub,” demikian pernyataan klub saat mantan pelatih Tottenham Hotspur itu meninggalkan Parc des Princes setelah 18 bulan bertugas.
Pochettino dan stafnya dipecat setelah memenangkan gelar Ligue 1 musim lalu, tetapi prestasi itu dianggap mengecewakan karena tersingkir di babak 16 besar Liga Champions oleh Real Madrid.
“Klub ingin mengucapkan terima kasih kepada Mauricio Pochettino dan stafnya atas pekerjaan mereka dan mendoakan yang terbaik untuk masa depan mereka,” tambah pernyataan PSG.
Galtier, yang meninggalkan Nice bulan lalu, telah mengembangkan reputasi sebagai pelatih terkemuka dalam sepak bola Prancis selama satu dekade terakhir.
Dia menikmati delapan tahun yang sukses di Saint-Etienne, di mana dia memenangkan Piala Liga pada 2013, sebelum tugas empat tahun di Lille dengan meraih gelar Ligue 1 pada 2021.