7 Persen Honorer Pemkab Sarolangun Merupakan Pengajar
SAROLANGUN, JAMBIEKSPRES.CO.ID - Terkait adanya wacana penghapusan tenaga guru honorer pada tahun 2023 mendatang, Dinas pendidikan mengakui akan mengalami kesulitan. Pasalnya, saat ini sebagian besar tenaga Guru SD dan SMP masih dibantu oleh tenaga guru honorer.
Satu dari sekian OPD yang akan terdampak dengan aturan tersebut yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sarolangun. Dari total 2.324 tenaga honorer Pemda Sarolangun, 7 persen diantaranya merupakan tenaga guru. Memang cukup besar dari dinas atau instansi lainnya.
Kepala Dikbud Sarolangun, Helmi Hamid mengatakan, dengan adanya regulasi penerbitan pengurangan tenaga honorer, kondisi tersebut secara tidak langsung akan berdampak pada dunia pendidikan.
"Sebagian besar tenaga honorer itu berasal dari komunitas guru, dan jika itu benar dihapuskan maka akan sangat berdampak pada dunia pendidikan terutama wilayah terpencil," katanya, Kamis (23/6).
"Karena di wilayah terpencil untuk tenaga Guru ASN itu sangat sedikit bahkan sangat kurang. Tenaga honorer tadilah sebagai pelengkapnya. Kalau dihapus bagaimana pembelajaran di sana," tambahnya
Dikatakannya, Dua Tiga tahun ini banyak sekali para guru yang memasuki masa pensiun. Dan itu juga menambah persoalan pengajar di sekolah-sekolah kita.
"Dampaknya sangat besar dengan adanya penghapusan ini. Kita berharap ada solusi lah sebelum aturan atau kebijakan ini diberlakukan,"pungkasnya.(hnd)