JAMBI, JAMBIEKSPRES.CO.ID – UIN STS Jambi terus menjadi garda terdepan dalam berbagai perubahan, terutama dalam perbaikan kualitas lingkungan salah satunya Sungai Batanghari, untuk itu Pusat Kajian Konservasi dan Sumber Daya Hayati dan Pusat Kajian Lingkungan Hidup dan Duta Green Sutha melakukan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat dalam acara “Sungai Batanghari Bersih” dengan penuangan Eco-Enzyme kebadan sungai. Kegiatan ini merupakan kolaborasi dari berbagai komunitas peduli lingkungan hidup yang terdiri atas Green Sutha (Duta Green Sutha, Pusat Kajian Konservasi dan Sumber Daya Hayati dan Pusat Kajian Lingkungan Hidup UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi), Eco-Enzyme Nusantara Jambi, FIM (Forum Indonesia Muda), dll.
UIN STS Jambi melakukan penuangan Eco-Enzyme kebadan sungai
“UIN STS Jambi saat ini memang sedang serius dalam menanggapi isu-isu lingkungan dan kelestarian alam,” tegas Rektor UIN STS Jambi.
Pembukaan Kegiatan Sungai Batanghari Bersih, berlangsung Selasa - Jumat (8-11/3) secara langsung oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Jambi yang bertempat di depan rumah dinas Gubernur Provinsi Jambi. Serangkaian penutupan kegiatan ini dilakukan dengan aksi penuangan Eco-Enzyme kebadan sungai secara bersama oleh komunitas peduli lingkungan hidup dan dihadiri oleh Kepala DLHK Provinsi Jambi.
Terselenggaranya kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat kolaborasi Dosen diantaranya Bayu Kurniawan, S.Si., M.Sc, Ketua Pusat KSDH, Aini Qomariah Manurung, S.Si., M.Si, Sekretaris Pusat KSDH, dan Syukria Ningsih, S.Si., M.Si, Ketua Pusat Lingkungan Hidup dan mahasiswa (Duta Green Sutha) UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi bersama komunitas peduli lingkungan hidup ini dapat sedikit memberikan edukasi kepada masyarakat yang selama ini cenderung melihat limbah organic tidak dapat di manfaatkan kembali.
“Program ini merupakan simbolisasi terhadap upaya pemeliharaan lingkungan dapat dimulai dari hal yang sederhana seperti pemilahan limbah organic dan anorganik. Limbah yang terpilah seperti limbah organic dapat dimanfaatkan kembali menjadi produk yang ramah lingkungan,” jelas Bayu Kurniawan, S.Si., M.Sc, Ketua Pusat KSDH.
Tanpa adanya pemilahan limbah atau sampah dapat menghambat dalam pengelolaan limbah tersebut. Di Indonesia, masalah pengelolaan sampah cukup kompleks, hal ini didasarkan kesadaran masyrakat dan peningkatan volume limbah dari waktu kewaktu terus meningkat yang berbanding lurus dengan pertambahan jumlah penduduk sampah/limbah yang tidak dikelola dengan baik pada akhirnya sebagai sumber penyebaran penyakit. Melalui metode 3R (Reuse, Reduce, dan Recycle), Dosen dan Mahasiswa UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi memanfaatkan ulang limbah organic seperti kulit buah dan buah yang tidak dikonsumsi, serta sayur mayor sisa limbah rumah tangga diolah menjadi produk yang memiliki nilai guna tinggi dalam bentuk cairan magic liquid yaitu Eco-Enzyme.
Dalam pemurnian perairan baik sungai, selokan, ataupun embung yang telah terkontaminasi oleh praktik cairan limbah rumah tangga (air limbah domestic) yang dihasilkan. Menurut riset yang diterbitkan oleh International Journal of Innovative Science and Research Technology, (2019) air limbah domestic pada umumnya mengandung lemak, bahan organic lainnya, pada tanter suspensi, dan mikro organisme. Eco-enzyme merupakan molekul protein yang dapat meningkatkan laju reaksi kimia bertindak sebagai biokatalis. Eco-enzyme merupakan salah satu alternative dalam pemanfaatan limbah organic terpilah yang memiliki banyak manfaat diantaranya sebagai detergen, disinfektan, pemurni perairan, pupuk cair, menghilangkan jamur dan noda di toilet dan dapur, dan insektisida.
Semoga program Pengabdian kepada Masyarakat ini dapat menjadikan kita semakin sadar akan kepedulian kita terhadap lingkungan yang merupakan habitat tempat tinggal kita. Berbagai manfaat eco-enzyme tentu saja dapat diaplikasikan dimana saja dan kapan saja karena eco-enzyme merupakan cairan yang ramah lingkungan dan dengan pembuatan yang relative mudah dan murah. (uci/*)