SENGETI - Semakin pekatnya kabut yang menyelumuti wilayah udara di Muarojambi beberapa hari belakangan ini, membuat jarak pandang semakin terbatas. Jalan raya juga semakin diselimuti kabut pekat.
Namun kondisi tebalnya kabut ini masih dapat dikategorikan udara yang masih normal, kondisi udara pada hingga hari Minggu kemarin masih terpantau 53 ml/hg masih cukup jauh dari batas tidak normal. ‘’Pada hari ini (Minggu, red) berdasarkan data dari Lingkungan Hidup masih tergolong normal, masih dalam angka 53 ml/hg, namun begitu kami akan tetap terus memantau perkembangan kondisi cuaca,’’ ujar Kepala Kantor Lingkungan Hidup Muarojambi, Drs. Sukisno.
Lebih lanjut, Sukisno mengatakan bahwa kondisi cuaca tidak normal jika telah mencapai angka 80 ml/hg lebih, jika telah mencapai angka itu maka pihaknya akan segera melakukan antisipasi seperti memberi peringatan kepada seluruh masyarakat. ‘’Ini upaya pencegahan berbagai efek samping dari kabut asap tersebut, seperti himbauan pemasangan masker dll,’’ tukas Sukisno
Terpisah, Kadis Kesehatan Muarojambi melalui Kabid Penanggulangan Penyakit, Yes Isman, menginformasikan, beberapa dampak negatif kabut asap yang perlu diwaspadai ialah penyakit Inpeksi Saluran Pernapasan akut (ISPA). Penyakit ISPA tidak bersifat musim tertentu bahkan bisa dikatakan setiap musim penyakit ispa ini pasti muncul. ‘’Gejala Ispa ini batuk filek dan itu biasa terjadi. Penyebabnya lebih dikarenakan kondisi udara, misalnya udara yang ada diruangan tertutup dan tidak ada fentilasi udaranya itu sangat gampang penyebarannya,’’ sebutnya
Selain udara, asap juga bisa menyebabkan ISP ini muncul. ‘’Asap itu jika muncul apa lagi di ruangan yang minim udara tidak akan hilang. Sedangkan debu kendaraan meskipun sering muncul, namun cepat hilang,’’ tukas Yes Isman.
(era)